kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

OJK rilis aturan S-invest, Agustus mendatang


Kamis, 30 Juni 2016 / 20:13 WIB
OJK rilis aturan S-invest, Agustus mendatang


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap meluncurkan aturan terkait sistem pengelolaan investasi terpadu atau S-invest, Agustus 2016. Aturan tersebut guna memanfaatkan dana repatriasi tax amnesty masuk ke industri reksadana.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan aturan ini untuk memperkuat industri reksadana Indonesia sehingga mampu bersaing dibandingkan negara lain.

"Sehingga Indonesia memiliki daya saing tinggi. Apabila sudah ada S-invest, Indonesia akan maju dibandingkan negara lain," ujar Nurhaida, Kamis (30/6).

Menilik draft rancangan peraturan (RPOJK), S-invest merupakan sarana elektronik terpadu yang mengintegrasikan seluruh proses transaksi produk investasi, transaksi aset dasar dan pelaporan di industri pengelolaan investasi.

Transaksi produk investasi termasuk kegiatan yang berkaitan dengan penjualan (subscription), pembelian kembali (redemption) atau pengalihan investasi (switching) produk investasi. Sedangkan transaksi aset dasar merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perolehan (investasi) dan pelepasan (divestasi) aset dasar produk investasi.

Sehingga, manajer investasi, bank kustodian dan agen penjual akan terhubung dalam satu sistem yang sama. Saat ini para pelaku industri reksadana masih terhubung dengan cara beragam. "Dengan sistem tersebut, transaksi reksadana akan lebih efisien," ujar Nurhaida.

Nantinya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan menyediakan sistem ini bekerjasama dengan Korea Securities Depository (KSD). Direktur KSEI Alec Syafruddin mengatakan saat ini pelaku industri reksadana masih melakukan laporan transaksi secara manual.

Dia optimistis biaya pengelolaan reksadana akan lebih murah dengan implementasi S-invest. "Sebab kini manajer investasi apabila menjual reksadana ke 10 agen penjual, harus terhubung ke masing-masing agen penjual tersebut. Begitu ada S-invest, infrastruktur sudah ada, agen penjual langsung terkoneksi dengan sistem KSEI" ujar Alec.

Dengan demikian, manajer investasi akan fokus mengelola produk. Ujung-ujungnya, investor akan diuntungkan karena variasi produk reksadana menjadi beragam dan pembelian reksadana semakin murah.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan siap menerapkan S-invest. "saat ini masih dalam tahap User Acceptance test (UAT)," ujar Rudiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×