kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Nilai Tukar Rupiah Tersungkur, Begini Proyeksinya Di Jangka Menengah


Rabu, 16 April 2025 / 19:43 WIB
Nilai Tukar Rupiah Tersungkur, Begini Proyeksinya Di Jangka Menengah
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt. Eksistensi nilai tukar rupiah sudah mengalami koreksi 3,57% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun 2025.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah tampak masih betah tersungkur. Bahkan, eksistensiya sudah mengalami koreksi 3,57% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun 2025. Data Bloomberg meyajikan, Rabu (16/4) rupiah bertengger di posisi Rp 16.837 per dolar AS atau melemah 0,06% dari perdagangan kemarin.

Kendati begitu, dolar AS pun mengalami hal serupa. Tercatat indeks dolar (DXY) terkoreksi 8,24% secara year-to-date (ytd). Kini nilainya berada di bawah 100 di level 99,6.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Samual menyoroti, meskipun dolar AS menguat diantara emerging market currency lainnya, tetapi terhadap hard currency, mata uang negara adidaya ini justru melemah.

Asal tahu saja, sejumlah mata uang utama kompak unjuk gigi ditengah pelemahan dolar AS. Kurs Swiss Franc (CHF) mengungguli dolar 10,96% secara year-to-date (ytd). Diikuti oleh Yen Jepang yang unggul 10,22% melampaui dolar AS pada periode yang sama.

"Sehingga, investor cenderung menaruh kepercayaan pada mata uang mayor sebagai aset safe heaven," jelas David kepada Kontan.co.id, Rabu (16/4).

Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Lanjut Melemah, Ini Sentimen yang Membayanginya Kamis (17/4)

Namun, David menilai bahwa prospek rupiah dalam jangka menengah masih cenderung stabil menguat seiring dengan melemahnya tekanan pada faktor eksternal. Apalagi Presiden AS Donald Trump menunda skema penerapan tarif impor selama 90 hari kedepan, terkecuali China.

"Disatu sisi ini bisa mendorong tekanannya yang sedikit mereda," ujar David.

Tetapi disisi lainnya, keputusan Trump dengan mengecualikan China justru dapat menjadi bomerang terhadap prospek ekonomi domestik kedepannya. Setidaknya begitu kata Ekonom Bank Permata, Josua Pardede.

Dari domestik, data-data ekonomi Indonesia yang cenderung menunjukan tren perlambatan juga turut membayangi pergerakan rupiah. Adapun salah satunya data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) untuk bulan Maret 2025 tercatat sebesar 121,1 atau turun 5,3 dari bulan sebelumnya.

"Penurunan ini juga diikuti oleh data-data lainnya seperti data PMI Manufaktur hingga data penjualan otomotif. Jadi, saya rasa dalam jangka pendek ini masih terbebani," terang Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (16/4).

Meskipun begitu, mata uang garuda ini relatif tetap bergerak dibawah Rp 17.000 per dolar AS dalam jangka pendek. Ini disokong oleh cadangan devisa Indonesia yang masih meningkat di bulan Maret 2025 dan ruang intervensi BI untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah masih terbuka.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menghimbau, mesikpun BI cukup sigap dalam melakukan intervesinya di pasar valas dan SBN, tetapi perlu diperhatikan juga skenario lainnya jika tekanan terus terjadi, seperti ruang intervensi BI juga makin terbatas dan cadangan devisa yang menipis.

"Proyeksi saya, dalam rentang April hingga Juni, rupiah kemungkinan bergerak dikisaran Rp 16.800 per dolar AS hingga Rp 17.200 per dolar AS. Dan secara keseluruhan diperkirakan akan tertahan pada area pelemahan 17.000 per dolar sebagai area psikologis," tutup Nanang kepada Kontan.co.id, Rabu (16/4).

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.837 Per Dolar AS Hari Ini 16 April 2025, Baht Naik 1%

Selanjutnya: Ketegangan Memuncak! Perang Dagang AS-China Memasuki Fase Paling Gelap

Menarik Dibaca: Semarang Hujan Malam Hari, Cek Prakiraan Cuaca Besok (17/4) di Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×