Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Rabu (16/2). Investor masih menantikan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan pidato Ketua The Fed, Jerome Powell.
Rupiah spot melemah 0,06% ke Rp 16.837 per dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah Jisdor melemah 0,17% ke Rp 16.845 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah terjadi di tengah sentimen risk off di pasar ekuitas oleh kembalinya kekhawatiran seputar tarif Trump.
"Namun data pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kuat dari perkiraan membatasi perlemahan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/2).
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.837 Per Dolar AS Hari Ini 16 April 2025, Baht Naik 1%
Untuk besok, tekanan atas rupiah diperkirakan berlanjut lantaran sentimen kembali memburuk. Sebab, investor menilai langkah China yang menutup kran impor Boeing menandakan China tidak akan mudah tunduk pada Trump, sehingga perselisihan berpotensi lebih panjang.
"Investor juga menantikan data ritel AS dan pidato Powell malam ini yang diperkirakan akan kembali bernada dovish," sebutnya.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.824 Per Dolar AS Hari Ini, Asia Bervariasi
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi melanjutkan bahwa di dalam negeri terdapat sejumlah tantangan. Yakni, reformasi struktural dan efektivitas belanja pemerintah, efektivitas kebijakan fiskal dan moneter, urgensi penguatan fundamental ekonomi domestik, serta perlunya peningkatan produktivitas sektor riil.
"Sebab, daya beli masyarakat yang masih masih lesu, PHK dan jumlah pengangguran yang cukup besar, dan lapangan kerja masih minim terserap, termasuk industri padat karya berguguran menjadi penghambat laju perekonomian," paparnya.
Ibrahim memperkirakan rupiah bergerak fluktuatif dengan ditutup melemah direntang Rp 16.830 - Rp 16.890 per dolar AS. Lukman juga sependapat dengan rupiah dikisaran Rp 16.750 - Rp 16.900 per dolar AS.
Selanjutnya: Emiten Prajogo Pangestu, PTRO Bangun Anak Usaha Baru di Bidang Asuransi dan Keuangan
Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali, Awas Beracun!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News