Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di awal pekan ini. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia menunjukkan, rupiah berada di level 13.333 per dollar AS.
Nilai tukar rupiah pada hari ini turun 0,12% dibandingkan posisi akhir pekan lalu yang dilevel 13.317 per dollar AS. Sementara di pasar spot nilai tukar rupiah stagnan alias tak bergerak di level 13.335 per dollar AS, seperti pada akhir pekan lalu.
Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar sudah diprediksi sebelumnya. Rupiah kembali merosot, karena data neraca perdagangan kurang mengesankan. David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA) memaparkan, penurunan ekspor Indonesia Mei 2015 di 7% year-on-year (yoy) bisa menjadi penekan rupiah.
Ini menunjukkan perekonomian Indonesia masih lesu dan belum membaik seperti yang diharapkan. "Walaupun neraca perdagangan masih surplus namun jika ekspor impor negatif, efeknya sama saja bagi rupiah yakni tertekan," proyeksi dia. Sebabnya, pelaku pasar pesimistis dengan aktivitas ekonomi dalam negeri dan memilih beralih ke dollar AS.
Padahal tanpa adanya tekanan dari ekspor impor buruk, permintaan dalam negeri dollar AS sudah melonjak. "Untuk membayar utang pemerintahan dan swasta serta memasuki Ramadan," ujar David.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, mengatakan, secara domestik minim katalis positif bagi rupiah. Ditambah, faktor eksternal seperti data-data AS memberatkan laju rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News