Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gempuran produk timah impor sangat menekan kinerja keuangan PT Latinusa TBK (NIKL) dalam beberapa tahun terakhir. Tekanan tersebut tentunya memaksa perusahaan untuk menunda pembagian dividen kepada para pemegang sahamnya.
Terakhir kali NIKL membagikan dividen adalah pada 2011 silam. Kala itu, NIKL menebar dividen tahun buku 2010 dengan nilai Rp 25,23 miliar. Dividen ini memiliki pay out ratio 33,84% dari total laba bersih 2010 sebesar Rp 74,58 miliar.
Setelah itu, pemegang saham NIKL puasa dividen untuk tahun buku 2011 dan 2012. Pasalnya, pada peride tersebut NIKL mencatat rugi bersih masing-masing Rp 19,263 miliar dan Rp 63,21 miliar.
Untung bagi perusahaan, kinerja NIKL mulai membaik pada kuartal I tahun ini. Pada periode tersebut, manajemen membukukan pendapatan Rp US$ 42,85 juta, naik 37% dibanding pendapatan periode sebelumnya, US$ 31,31 juta. Alhasil, NIKL mampu mencatat laba bersih US$ 552 ribu, bandingkan dengan perolehan periode sebelumnya ketika NIKL mencatat rugi bersih US$ 1,53 juta.
"Ini merupakan kabar baik. Kalau kata orang, kabar baik, kan, harus disampaikan secepatnya. Jika tidak ada aral melintang, kami pasti bagikan dividen untuk tahun buku 2013 nanti," jelas Ardhiman TA, Direktur Utama NIKL, Kamis (13/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News