kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

NIKL optimistis penjualan bisa terkerek 40%


Kamis, 13 Juni 2013 / 16:24 WIB
NIKL optimistis penjualan bisa terkerek 40%
ILUSTRASI. Ini 5 Alasan yang Menyebabkan Ikan Hias Peliharaan Tidak Mau Makan


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) optimistis kinerjanya tahun ini akan jauh lebih baik dibanding rapor merah perusahaan sepanjang 2012 lalu. Hingga akhir tahun nanti, NIKL menargetkan kenaikan penjualan tinplate sebesar 40%.

Artinya, emiten yang masih menjadi bagian dari Krakatau Steel ini bakal menjual bahan dasar kaleng itu seberat 160.000 ton. Bandingkan dengan penjualan tinplate sepanjang 2012 lalu seberat 110.000 ton.

"Apalagi sekarang sudah mendekati Lebaran. Permintaan kaleng dari perusahaan biskuit pasti lebih tinggi. Dan kita patut berbangga, biskuit buatan lokal sekarang sudah banyak yang diekspor, sehingga hal ini turut meningkatkan permintaan," jelas Ardhiman TA, Direktur Utama NIKL, Kamis (13/6).

Lebih jauh Ardhiman menjelaskan, optimisme akan kinerja perusahaan yang lebih baik juga datang dari peforma NIKL sepanjang kuartal I 2013. Pada periode itu, NIKL mampu menjual tinplate seberat 36.279 ton, naik 58% dibanding penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya, 22.998 ton.

Dirinya juga menambahkan, kenaikan itu juga didukung dengan mulai beroperasinya pabrik susu Indomilk dan Etika Dairies di Surabaya awal tahun ini. "Dua pabrik itu menggunakan kaleng buatan kami," imbuh Ardhiman.

Nah, kenaikan volume penjualan NIKL ini turut mengerek kinerja keuangan perusahaan yang sebelumnya anjlok lantaran kalah bersaing dengan produk impor. Pada kuartal I 2013, manajemen membukukan pendapatan Rp US$ 42,85 juta, naik 37% dibanding pendapatan periode sebelumnya, US$ 31,31 juta. Alhasil, NIKL mampu mencatat laba bersih US$ 552 ribu, bandingkan dengan perolehan periode sebelumnya ketika NIKL mencatat rugi bersih US$ 1,53 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×