kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

New Age Bersedia Jual Saham Herald ke BUMI


Kamis, 03 September 2009 / 06:38 WIB
New Age Bersedia Jual Saham Herald ke BUMI


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Niat Calipso Investment, anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), membeli 15,85% saham Herald Resources Limited mungkin segera terwujud. Sebagian besar pemegang saham perusahaan tambang Australia itu menanggapi dingin saran Direktur Independen Herald.

Rabu kemarin (2/9), Direksi Independen Herald melayangkan surat kepada otoritas bursa Australia atau Australian Securities Exchange (ASX). Mereka menyatakan telah memperoleh laporan bahwa New Age World Limited, salah satu pemegang saham Herald, berniat menerima tawaran anak perusahaan BUMI tersebut. Dengan catatan, tidak ada tawaran harga lain yang lebih tinggi.

Saat ini, New Age memiliki 8,2% atau 16,53 juta saham Herald. Artinya, kini Calipso tinggal merayu pemilik 7,65% saham Herald.

Saat ini, Calipso menguasai 84,15% saham Herald. Anak usaha BUMI itu menguasainya lewat akuisisi pada 2008 seharga A$ 2,85 per saham.

Sebelumnya, Direksi Independen Herald menyarankan supaya pemegang saham Herald menolak penawaran Calipso. Alasannya, harga tawaran dari Calipso sebesar A$ 0,7 per saham, terlalu murah.

Kabarnya, para Direksi Independen Herald telah menunjuk Lonergan Edwards, sebagai penilai harga wajar saham Herald. Hasil penilaian itu bisa menjadi patokan pemegang saham Herald untuk menerima atau menolak tawaran BUMI.

Senior Vice President Investor Relations BUMI, Dileep Srivastava mengaku belum mengetahui secara persis masalah ini. "Lebih baik tanyakan kepada pemegang sahamnya langsung," terangnya kepada KONTAN, kemarin. Tapi, ia menegaskan bahwa BUMI bertekad memborong sisa saham Herald.

Kalangan analis menilai, aksi BUMI kali ini bukan merupakan suatu hal yang material. "Faktanya BUMI sudah menjadi pengendali Herald," ujar Suherman Santikno, Kepala Riset Batavia Prosperindo.

Dengan kata lain, langkah apa pun dari BUMI terhadap Herald tidak akan banyak mendapat halangan. Justru pemegang saham minoritas yang menolak tawaran BUMI itu bisa kesulitan sendiri. Sebab, saham Herald semakin minim dan kurang likuid, sehingga makin susah mencari pembeli saham Herald.

Belakangan ini, harga saham Herald terus naik sejak muncul rencana Calipso memborong sisa saham Herald yang beredar di pasar. Kemarin, harga saham Herald A$ 0,76 per saham. "Ini adalah reaksi pasar terhadap rencana BUMI," kata Suherman.

Suherman bilang, sejatinya tawaran dari anak BUMI sudah cukup baik. Ketika mengumumkan rencananya, Calipso menawarkan 80% lebih tinggi harga rata-rata saham Herald dalam sebulan terakhir hingga 20 Agustus 2009. Jika menarik mundur hingga enam bulan ke belakang, harga saham Herald tawaran Calipso lebih tinggi 74,5% daripada rata-rata harga Herald dalam rentang waktu itu.

Kepala Riset Mandiri Sekuritas Ari Pitoyo tidak mempersoalkan niat BUMI menguasai 100% saham Herald. Rencana BUMI merupakan hal lumrah agar lebih leluasa mengendalikan Herald. "BUMI tidak perlu meminta persetujuan pemegang saham minoritas jika ingin melakukan sesuatu terhadap Herald," tuturnya.

Tapi, Ari menyoroti banyaknya rencana BUMI. Sebagian rencana itu sudah terlaksana. Tapi, BUMI masih memiliki segudang rencana lain yang belum terwujud selama tahun ini.

Belum lagi, BUMI membiayai akuisisi ini lewat utang bermata uang asing. Tumpukan utang dalam mata uang asing sangat berisiko bagi BUMI. Jika rupiah terus melemah, utang BUMI dalam rupiah akan langsung membengkak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×