Reporter: Anna Maria Anggita Risang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (17/9) ditutup anjlok di zona merah. Indeks ditutup minus 1,80% di level 5.824. Investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 394,90 miliar.
Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto mengatakan, penurunan indeks Senin dimotori defisit neraca perdagangan yang diluar ekspektasi."Yang mana hal itu menjadi perhatian pelaku pasar dimana defisit semakin menekan nilai tukar rupiah," ujar David pada Kontan.
M.Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas juga menyebut rencana penerapan tarif impor tinggi oleh AS terhadap US$ 200 miliar produk impor dari China juga menjadi penyebab pelemahan IHSG.
"Sedangkan secara internal dimotori oleh defisit neraca perdagangan per Agustus menjadi $ 1,02 miliar, dibandingkan proyeksi konsensus defisit sebesar $ 680 juta," imbuh Nafan. Data neraca dagang ini juga pula yang disebut Nafan ikut menekan kurs rupiah terhadap dollar AS.
Secara teknikal, indikator moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area negatif. Sementara Stochastic dan RSI masih berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan, sehingga IHSG berpeluang menuju area support.
Prediksi Nafan, IHSG Selasa (18/9) akan melanjutkan pelemahan dengan pergerakan di rentang 5.749 - 5.949.
Senada, David meramalkan indeks akan mengalami tekanan, bergerak di support 5.750 dan resisten 5.860. Indeks Selasa tak akan lepas dari pergerakan rupiah dan juga respons pemerintah dalam mengatasi pelemahan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News