Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
LONDON. Grup Bakrie tampaknya harus bersabar untuk segera bisa membeli saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dari tangan Bumi Plc. Pasalnya, Bumi Plc tidak akan memberikan rekomendasi apapun atas penawaran Grup Bakrie sampai ada perkembangan dalam penyelidikan dugaan penyelewengan keuangan di Bumi Resources.
Bukan hanya itu saja. Bumi Plc juga membutuhkan waktu untuk mengkaji proposal penawaran Grup Bakrie tersebut. Bumi Plc sendiri telah meminta direktur non eksekutif independen untuk mengevaluasi proposal penawaran tersebut.
Bumi Plc juga telah menunjuk Rothschild Group mengevaluasi penawaran tersebut. "Tujuan kami ingin memastikan setiap pemegang saham mendapat perlakuan yang adil," kata Direktur Senior Independen Bumi Plc Julian Horn-Smith, Rabu (17/10).
Seperti diketahui, hubungan para pemegang saham Bumi Plc memanas setelah mengumumkan pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki dugaan penyelewengan keuangan di tubuh BUMI. Investigasi berfokus pada dana pengembangan yang besar di BUMI dan aset di BRAU. "
Tim itu akan melaporkan hasil investigasinya ke direksi Bumi Plc. Mereka akan menghubungi otoritas pasar modal di Indonesia dan Inggris.
Setelah pengumuman rencana investigasi itu, direksi dari perwakilan Grup Bakrie Ari Sapta Hudaya mundur. Pada 11 Oktober 2012 lalu, Grup Bakrie kemudian mengajukan proposal pembelian saham BUMI dan BRAU yang dimiliki Bumi Plc.
Melalui anak usahanya PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings, Grup Bakrie berniat menukarkan kepemilikan 23,8% saham Bumi Plc dengan 10,3% saham (BUMI). Selain itu, Grup Bakrie juga akan membeli secara tunai sisa saham BUMI yang dipegang oleh Bumi Plc paling lambat Natal 2012. Sisa saham yang akan dibeli tunai sebesar 18,9%. Catatan saja, Bumi Plc mengempit 29,18% saham BUMI.
Grup Bakrie ini juga menawarkan pembelian secara tunai saham BRAU yang dimiliki oleh Bumi Plc. Pembelian ini akan dilakukan dalam jangka enam bulan ke depan. Bumi Plc yang dulunya bernama Vallar Plc. ini memegang sekitar 84,7% saham BRAU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News