Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Konflik di tubuh Grup Bumi Plc belum berakhir. Belum genap seminggu keluarga Bakrie mengajukan proposal penarikan investasi di Bumi Plc, perusahaan investasi yang berbasis di London ini mengumumkan pengunduran diri Nathaniel Rothschild dari jabatan direksi di Bumi Plc.
Nat, begitu Nathaniel disapa, adalah pemilik 11,7% saham Bumi Plc. Nat menyatakan menolak proposal keluarga Bakrie. Menurut dia, para pemegang saham diperlakukan tidak adil. Dia bakal menghimpun kekuatan dari kalangan investor minoritas Bumi Plc untuk melawan Bakrie.
Gesekan antara Nat dan keluarga Bakrie bukan pertama kali. Kedua pihak sudah bersitegang sejak akhir 2011. Kala itu, keluarga Bakrie mengundang masuk Samin Tan, pemilik PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, ke Bumi Plc. Nat memprotes keputusan itu.
Toh, Borneo tetap menginvestasikan dana US$ 1 miliar dan secara tak langsung menguasai 23,8% saham Bumi Plc. Porsi itu juga setara dengan kepemilikan keluarga Bakrie di Bumi Plc.
Transaksi ini menghasilkan perubahan susunan kepengurusan di Bumi Plc. Samin Tan menduduki jabatan Chairman di induk usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).
Setelah mereda, ketegangan muncul lagi saat Bumi Plc tiba-tiba mengeluarkan pernyataan mengejutkan di media massa. Perusahaan yang tercatat di Bursa London ini berniat menginvestigasi anak usahanya, BUMI dan BRAU. Alasannya, ada kejanggalan di laporan keuangan BUMI dan BRAU.
Investigasi itu berbuntut panjang, Keluarga Bakrie meresponsnya dengan keputusan menarik seluruh investasinya di Bumi Plc. Dalam proposal yang diajukan pada 11 Oktober lalu, Grup Bakrie ingin menukar 23,8% saham Bumi Plc dengan 10,3% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Sisa saham Bumi Plc di BUMI yang sebanyak 18,9% atau US$ 278,3 juta akan dibeli kembali (buyback) secara tunai. Grup Bakrie pun juga akan mengambil alih seluruh kepemilikan saham Bumi Plc di BRAU yang sebanyak 84,7% senilai US$ 957 juta. Jika proposal disetujui, Bumi Plc akan menerima US$ 1,22 miliar dari Grup Bakrie.
Proposal keluarga Bakrie akan dibawa ke rapat umum pemegang saham Bumi Plc. Nat rupanya tak tinggal diam. Untuk menolak proposal Bakrie, Nat perlu menyusun kekuatan dan menggandeng pemegang saham Bumi Plc yang lain.
Yang pasti, kunci persetujuan proposal Bakrie berada di tangan Samin Tan. Sebagai salah satu pengendali, menguasai 23,8% saham Bumi Plc, suara Samin Tan sangat berpengaruh.
Samin Tan belum bisa dimintai konfirmasinya hingga kemarin. Yang pasti, Kenneth Raymond Allan, Direktur Borneo Lumbung Energi, mengisyaratkan Samin Tan tetap bertahan di Bumi Plc. Dia juga tak keberatan dengan proposal Bakrie. "Dana dari Bakrie bisa digunakan untuk akuisisi strategis," ungkap Allan (KONTAN, 13 Oktober 2012).
Sejumlah analis juga mengindikasikan Samin Tan menyetujui proposal itu. "Dari sisi pricing sebenarnya kurang menarik," ujar Janson Nasrial, Analis AM Capital.
Reza Priyambada, Head of Research Trust Securities, menduga pengunduran diri Nat membuka peluang keluarga Bakrie mempertahankan kongsinya dengan Samin Tan.
Boleh jadi, Nat tetap bertahan di Bumi Plc atau mengalihkan sahamnya ke pihak lain. "Bisa juga akan diambil Grup Bakrie maupun Samin Tan melalui perusahaan patungan mereka sehingga kepemilikannya semakin besar," kata Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News