kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   13.000   0,84%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Naik enam hari berturut-turut, IHSG rawan koreksi pada Selasa (14/12)


Senin, 13 Desember 2021 / 17:49 WIB
Naik enam hari berturut-turut, IHSG rawan koreksi pada Selasa (14/12)
ILUSTRASI. IHSG rawan terkoreksi ke kisaran pivot 6.630-6.650 pada perdagangan Selasa (14/12).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,15% ke level 6.662,87 pada perdagangan Senin (13/12). Kenaikan ini menggenapkan gerak positif IHSG yang sudah berlangsung selama enam hari perdagangan terakhir dengan akumulasi peningkatan 1,9%.

Akan tetapi, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi, IHSG rawan terkoreksi ke kisaran pivot 6.630-6.650 pada perdagangan Selasa (14/12). Support IHSG diperkirakan berada di level 6.600 dengan resistance 6.680.

Secara teknikal, terbentuk pola inverted dragonfly doji yang diikuti net sell investor asing pada perdagangan Senin (13/12). "Pola tersebut mengindikasikan tekanan jual yang cukup besar," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Senin (13/12).

Baca Juga: IHSG menguat 0,15% pada Senin (13/12) meski net sell asing mencapai Rp 659 miliar

Secara fundamental, potensi koreksi IHSG juga didasari proyeksi kecenderungan sikap wait and see pelaku pasar jelang pengumuman hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 14-15 Desember 2021. Dalam kesempatan tersebut, The Fed diperkirakan bakal mengumumkan peningkatan pengurangan pembelian obligasi menjadi US$ 30 miliar per bulan.

The Fed juga diperkirakan memberikan petunjuk mengenai time frame normalisasi suku bunga acuannya di tahun 2022. "Dengan demikian, jangan terlalu agresif melakukan akumulasi beli," ucap Valdy.

Menurut Valdy, pelaku pasar dapat mempertimbangkan trading buy pada saham-saham dengan potensi rebound teknikal atau yang berkaitan dengan konsumsi. Sebut saja ACES, AMRT, ERAA, TLKM, BSDE, dan PWON.

Baca Juga: Kemenkeu berupaya turunkan porsi asing di SBN yang kni sudah di bawah 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×