kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim dividen akan tiba, analis sarankan koleksi saham-saham ini


Minggu, 08 Maret 2020 / 21:08 WIB
Musim dividen akan tiba, analis sarankan koleksi saham-saham ini
ILUSTRASI. Logo Adaro Energy di gedung kantor pusat ADRO, Jakarta, Jumat (4/2).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki indeks yang berisi 20 saham pembagi dividen tinggi. Untuk periode Februari 2020-Januari 2021, anggota indeks bernama IDX High Dividend 20 ini terdiri dari PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Ada juga PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Baca Juga: Melihat prospek saham pilihan investor asing

Selanjutnya, ada PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, untuk jangka panjang, saham HSMP dan TLKM menarik untuk dikoleksi. Alasannya, kinerja kedua emiten tersebut cenderung stabil meningkat dengan jumlah dividen yang terus naik.

Berdasarkan data RTI, earning per share (EPS) HMSP dalam kurun waktu 2014-2019 memang cenderung meningkat. HMSP juga sering kali memberikan dividen sekitar 100% dari EPS-nya. Berdasarkan data RTI, EPS HMPS sepanjang 2019 diprediksi mencapai Rp 117. Dengan estimasi pembagian dividen 100% dari EPS, maka dividen per saham HMSP adalah sebesar Rp 117.

Baca Juga: Investor asing masih berburu bluechips ini di tengah aksi jual, saham apa saja?

Per Jumat (6/3), harga saham HMSP berada di level Rp 1.715 per saham, maka yield dividennya adalah 6,8%. "Kalau harga sahamnya turun lagi, bisa dapat yield dividen lebih besar. Akan tetapi, 6,8% itu sudah sangat bagus untuk dividen tiap tahunnya," kata Chris saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (8/3).

Kemudian, EPS TLKM 2019 juga diperkirakan lebih tinggi dari tahun 2018. Menengok data RTI, EPS TLKM sepanjang 2019 diprediksi bisa mencapai Rp 222. Dengan rata-rata rasio pembayaran dividen 70% dari EPS, maka dividen per sahamnya mencapai Rp 159,84. Dengan begitu, yield dividen TLKM adalah 4,26% pada harga Rp 3.750 per saham.

Baca Juga: Valuasi IHSG terdiskon, investor bisa mencermati saham-saham ini

untuk investasi jangka panjang, Chris juga merekomendasikan untuk membeli saham GGRM. Alasannya, kinerja GGRM cenderung stabil dengan yield dividen yang masih cukup menarik, yakni di area 5%. Jumlah ini menggunakan asumsi bahwa EPS GGRM 2019 akan sama seperti tahun sebelumnya, yakni Rp 2.600 dengan harga tiap saham Rp 50.400 per Jumat (6/3).

Di sisi lain, jika ingin mengejar pembagian divdien saja, maka Chris menyarankan investor untuk mengakumulasi saham-saham emiten tambang, seperti ITMG, PTBA, dan ADRO. Alasannya, harga saham-saham emiten tambang sudah turun cukup dalam sehingga menghasilkan yield dividen yang cukup besar.  "Kalau untuk investasi jangka panjang, saham batubara masih belum menarik karena harga batubara yang telah turun, masih ada kemungkinan untuk kembali turun akibat virus corona," ucap Chris.

Berdasarkan data RTI, ITMG berpotensi untuk memberikan sisa dividen Rp 932,35 per saham (kurs Rp 14.300 per dollar Amerika Serikat). Dengan asumsi bahwa rasio pembayaran dividen masih akan 100% dari EPS, maka yield dividen ITMG adalah 8,94% saat harganya berada di level Rp 10.425 per saham.

Baca Juga: KUPAS KADIN: Kerjasama dengan FIHRRST dalam penghormatan HAM dunia usaha dorong SDGs

Kemudian, PTBA dengan EPS Rp 352 dan estimasi dividen payout ratio 70%, maka yield dividennya adalah 10,06% pada harga Rp 2.450 per saham. Kemudian, untuk ADRO memiliki yield dividen 15,53%. Ini dengan asumsi EPS 2019 Rp 180,18 (kurs Rp 14.300 per dollar Amerika Serikat) dengan rasio pembayaran dividen 50% dan harga per saham Rp 1.160.

Meskipun begitu, ia merekomendasikan investor untuk cicil beli emiten tambang. Pasalnya, menurut Chris, IHSG masih berpotensi untuk bergerak turun dalam jangka waktu dua sampai tiga bulan ke depan dengan kisaran 4.400-5.300. Dengan begitu, jika investor dapat membeli saham-saham tersebut pada harga yang lebih rendah lagi dari saat ini, maka investor dapat memperoleh yield dividen yang lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×