kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Investor asing masih berburu bluechips ini di tengah aksi jual, saham apa saja?


Jumat, 06 Maret 2020 / 10:27 WIB
Investor asing masih berburu bluechips ini di tengah aksi jual, saham apa saja?


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual saham oleh investor asing masih berlanjut. Dalam seminggu terakhir, investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 611,73 miliar di seluruh pasar.

Meski begitu, masih ada sejumlah saham bluechips yang diburu oleh investor asing. Misalnya saja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencatat net buy Rp 199,03 miliar dalam seminggu terakhir. Kemudian juga ada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy Rp 159,46 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan H M Sampoerna Tbk (HMSP).

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, investor asing membeli saham-saham tersebut lantaran sudah mengalami penurunan harga lumayan dalam dan secara valuasi cukup murah.

Baca Juga: Harga saham BMRI naik 3,6% sehari, pembeli seminggu lalu masih minus, lo

Ia mengambil contoh saham BMRI dan TLKM yang secara valuasi sudah terbilang murah, price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) kedua saham ini sekarang masih di bawah rata-rata PER dan PBV 5 tahun terakhir.

Secara fundamental, kinerja Bank Mandiri masih sesuai dengan harapan analis. Dalam catatan Kontan.co.id, sepanjang tahun lalu laba bersih PT Bank Mandiri Tbk tumbuh sebesar 9,88% menjadi Rp 27,48 triliun sepanjang tahun 2019, ketimbang perolehan tahun 2018 sebesar Rp 25,02 triliun.

Yaki juga memperkirakan kinerja TLKM masih akan tumbuh sejalan dengan naiknya pendapatan dari average revenue per user atau rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) di kuartal terakhir 2019.

Secara keseluruhan, Yaki mengatakan, saham-saham yang banyak diburu asing seperti BMRI dan TLKM memiliki prospek yang cukup baik. Terlebih untuk sektor bank, penurunan giro wajib minimum (GWM) dapat membuat likuiditas perbankan lebih baik dan pencairan pinjaman juga bakal membaik di kuartal II 2020 hingga akhir tahun mendatang.

“Sementara, TLKM masih akan menjadi telco player utama,” ujarnya, Kamis (5/3).

Baca Juga: Wow! IHSG melesat 2,88% satu jam jelang akhir sesi I hari ini

Ia merekomendasikan buy saham BMRI dengan target harga Rp 5.000 dan buy saham TLKM dengan target harga Rp 4.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×