Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Besok Senin (25/11), PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) akan melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 750 per saham. Adapun KEJU melepas 100 juta saham dengan harga nominal Rp 50.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus melihat prospek yang positif dari produsen keju Prochiz itu. Sebab, sektor barang konsumer masih menjadi salah satu pilihan investor untuk berinvestasi tahun ini.
Baca Juga: Saat ini pasar saham kurang kondusif, calon emiten baru perlu siasat
"Namun tentu diharapkan adanya peningkatan daya beli, karena saat ini daya beli sedang mengalami penurunan," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/11).
Selain KEJU, Bursa Efek Indonesia juga akan kedatangan emiten baru yakni PT Palma Serasih Tbk (PSGO). Perusahaan perkebunan dan industri pengolahan minyak sawit itu menawarkan saham dengan harga IPO Rp 105 per saham.
Adapun PSGO melepas 2,85 miliar saham dengan nilai nominal saham Rp 100.
Nico menilai, sebenarnya PSGO juga memiliki prospek yang baik mengingat akhir-akhir ini harga Crude Palm Oil (CPO) mengalami kenaikan. " Akibat panasnya India dan Malaysia, harga CPO mengalami kenaikan," katanya lagi.
Baca Juga: Menjelang akhir tahun, sekuritas masih kantongi mandat IPO
Meski harganya meningkat, Nico menilai KEJU lebih memiliki prospek baik ke depannya. Sebab. perbaikan harga CPO yang terjadi sejauh ini berkaitan dengan momentum saja. PSGO masih bergantung pada harga komoditasnya yang terlihat belum stabil.
Sebelumnya, Mulia Boga Raya tengah melaksanakan penawaran umum yang dimulai sejak Senin, 18 November 2019 hingga Rabu, 20 November 2019.
Gerai penawarannya berlokasi di PT Bank Central Asia Tbk, KCU The City Tower, Jalan M.H. Thamrin No. 81, Jakarta, 10310. Perusahaan ini menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai underwriter.
Baca Juga: Melantai di BEI pekan depan, saham KEJU dan PSGO berpotensi melaju
Selanjutnya, penjatahan saham akan jatuh pada tanggal 21 November 2019 dan distribusi saham secara elektronik pada 24 November 2019. Mulia Boga Raya akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 25 November 2019.
Bersamaan dengan IPO, Mulia Boga Raya juga akan menerbitkan saham baru kepada PT Tudung Putra Putri Jaya dalam rangka pelaksanaan konversi obligasi wajib konversi (OWK) sejumlah 200 juta saham.
Penerbitan OWK ini berdasarkan perjanjian investasi sehubungan dengan OWK tertanggal 25 Juni 2019. Harga konversi OWK adalah sama dengan harga penawaran, yakni sebesar Rp 750 per saham.
Baca Juga: IPO, produsen keju Prochiz menawarkan harga Rp 750 per saham
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2007 ini juga mengadakan program alokasi saham karyawan atawa employee stock allocation (ESA) dengan memberikan sebesar 1,34% dari jumlah saham yang ditawarkan saat IPO atau sebanyak 1,34 juta saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News