Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor teknologi mulai unjuk gigi, meski masih dalam rentang yang relatif terbatas. Di awal perdagangan hari ini (13/9), IDX Teknologi menjadi salah satu pendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Namun, di akhir perdagangan sesi pertama, indeks teknologi malah menjadi satu-satunya indeks sektoral yang turun, setelah melemah 0,13%.
Sedangkan pada perdagangan kemarin (12/9), IDX Teknologi ditutup dengan naik 0,74%. Meski, secara year to date (YtD), IDX Teknologi masih menjadi sektor dengan penurunan paling tajam mencapai 14,46%.
Sejalan dengan itu, sejumlah saham teknologi berkapitalisasi jumbo masih menjadi penekan indeks dengan pergerakan yang cenderung negatif (laggard). Contohnya adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, sektor teknologi tertekan di tahun ini seiring dengan langkah pengetatan moneter oleh bank sentral di berbagai negara. Kondisi ini berpotensi mempersulit para emiten memperoleh dana murah untuk membangun ekosistem seperti yang telah dilakukan selama ini.
Baca Juga: Sumringah, IHSG Naik 0,91% ke Level 7.320,55 pada Sesi Pertama Selasa (13/9)
Aksi "bakar duit" akan cenderung lebih terbatas karena sedang berhadapan dengan potensi kenaikan beban dan menurunnya daya beli masyarakat. Dalam kondisi ini, promosi yang dilakukan pun cenderung tidak dapat terserap secara optimal.
"Pasar memproyeksikan potensi penurunan kinerja pada sektor ini, sehingga cenderung melakukan shifting ke sektor yang lebih aman," terang Pandhu kepada Kontan.co.id, Senin (12/9).
Momentum pada saham-saham di sektor teknologi seperti GOTO, BUKA, dan EMTK dinilai masih relatif lemah. Gerak sahamnya mulai mendekati support. "Sementara masih cenderung wait and see dulu di kisaran support masing-masing, tunggu ada pergerakan," saran Pandhu.
Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengamini, faktor penekan sektor teknologi sejak awal tahun ini antara lain disebabkan oleh tren kenaikan suku bunga. Selain itu, ada rotasi sektoral, terutama ke sektor berbasis komoditas.
Dalam kondisi sekarang ini, kinerja emiten pun cenderung hanya menjadi sentimen jangka pendek saja. Jimmy memperkirakan, sampai akhir tahun nanti kinerja sektor teknologi cenderung akan sideways.
"Terutama setelah adanya sinyal hawkish dari The Fed yang akan mempertahankan tren suku bunga tinggi untuk periode yang cukup panjang," ujar Jimmy.