kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

MSCI Pertimbangkan Data KSEI untuk Hitung Free Float Saham Indonesia


Senin, 27 Oktober 2025 / 14:08 WIB
MSCI Pertimbangkan Data KSEI untuk Hitung Free Float Saham Indonesia
ILUSTRASI. Morgan Stanley Capital International (MSCI) tengah meminta pertimbangan dari pelaku pasar terkait penggunaan laporan komposisi kepemilikan bulanan (Monthly Holding Composition Report) yang diterbitkan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai sumber tambahan dalam menghitung porsi free float untuk saham-saham Indonesia. KONTAN/Panji Indra


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley Capital International (MSCI) tengah meminta pertimbangan dari pelaku pasar terkait penggunaan laporan komposisi kepemilikan bulanan (Monthly Holding Composition Report) yang diterbitkan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai sumber tambahan dalam menghitung porsi free float untuk saham-saham Indonesia.

Berdasarkan dokumen resmi MSCI, perusahaan asal Indonesia umumnya mengungkapkan pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih dari total saham dalam laporan kepemilikan mereka.

Sementara data KSEI melaporkan kepemilikan di bawah di bawah 5% dan memberikan klasifikasi pemegang saham sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih rinci terkait pemegang saham.

Baca Juga: Rebalancing Indeks MSCI November 2025, Cek Saham yang Diprediksi Masuk & Keluar

Meski begitu, MSCI menegaskan bahwa laporan KSEI tidak dapat digunakan secara independen dalam memperkirakan free float, karena data tersebut tidak mengidentifikasi pemegang saham individual dalam setiap kategori. Sebagai contoh, KSEI hanya menampilkan total kepemilikan di bawah kategori 'Korporasi' tanpa menyebutkan nama pemegang saham spesifik.

Selain mengusulkan Laporan Komposisi Kepemilikan KSEI dijadikan referensi, MSCI juga mengusulkan free float untuk saham-saham Indonesia akan dihitung berdasarkan nilai yang lebih rendah dari dua metode, yaitu:

Pertama, free float yang dihitung dari data kepemilikan yang dilaporkan dalam keterbukaan informasi, laporan dan siaran pers, sesuai dengan metodologi MSCI Free Float Data.

Kedua, free float yang diestimasi dari laporan KSEI, dengan mengklasifikasikan seluruh saham script atau tidak tercatat di data KSEI dan kepemilikan korporasi (lokal dan asing) serta kategori others (lokal dan asing) sebagai non free float.

Baca Juga: Saham BREN dan BRMS Berpeluang Masuk Indeks MSCI, KLBF Terancam Tersingkir

Alternatif lain, MSCI mengusulkan estimasi free float berdasarkan data KSEI, yakni dengan mengklasifikasikan saham script dan kepemilikan 'korporasi' (tanpa menghitung others) sebagai non–free float.

Stockbit Sekuritas dalam laporannya menyebutkan wacana ini belum pasti diberlakukan dan masih menunggu masukan dari para pelaku pasar.

MSCI akan menerima masukan hingga 31 Desember 2025, dengan hasil dari konsultasi akan diumumkan sebelum 30 Januari 2026. Jika proposal tersebut diterapkan, perubahannya akan diimplementasikan pada review indeks bulan Mei 2026.

Selanjutnya: Brand Barang Mewah Dunia Tawarkan Pengalaman Pribadi Gaet Pasar China

Menarik Dibaca: Jadwal BWF World Tour 2025 Lengkap Total Hadiahnya, Siap-Siap Hylo Open

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×