kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.541   -66,00   -0,40%
  • IDX 8.189   23,12   0,28%
  • KOMPAS100 1.119   2,16   0,19%
  • LQ45 784   -1,27   -0,16%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 411   -0,41   -0,10%
  • IDXHIDIV20 463   -0,77   -0,17%
  • IDX80 123   0,13   0,11%
  • IDXV30 133   0,23   0,17%
  • IDXQ30 128   -0,19   -0,15%

Rebalancing Indeks MSCI November 2025, Cek Saham yang Diprediksi Masuk & Keluar


Kamis, 09 Oktober 2025 / 08:04 WIB
Rebalancing Indeks MSCI November 2025, Cek Saham yang Diprediksi Masuk & Keluar
ILUSTRASI. Rebalancing Indeks MSCI November 2025, Cek Saham yang Diprediksi Masuk & Keluar


Reporter: Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masuk indeks  Morgan Stanley Capital International (MSCI) periode November 2025. Berikut rekomendasi analis untuk investor agar tidak mendapat cuan optimal.

Mengutip website Mirae Asset Manajemen, MSCI adalah lembaga penyedia indeks pasar saham global yang sangat berpengaruh. Banyak institusi keuangan besar menggunakan indeks ini sebagai benchmark dalam membentuk portofolio investasi.

Ketika sebuah saham masuk ke indeks MSCI, permintaan terhadap saham tersebut biasanya melonjak karena otomatis akan dibeli oleh manajer dana yang mengikuti indeks tersebut.

Untuk dapat masuk dalam indeks MSCI, saham harus memenuhi beberapa syarat ketat, antara lain:

  • Likuiditas memadai: saham harus aktif diperdagangkan dengan volume tertentu.
  • Kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free float (FFMC): semakin besar FFMC, semakin tinggi peluang masuk indeks.
  • Struktur kepemilikan saham yang tersebar: saham dengan kepemilikan terlalu terkonsentrasi sering kali dikecualikan dari indeks.

Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Tambang Ini Turun 13% Ytd, Investor Ritel Saatnya Beli / Jual?

MSCI melakukan rebalancing setiap tiga bulan. Terbaru, MSCI mengumumkan peninjauan indeks berikutnya pada 5 November 2025. Implementasi perubahan konstituen bakal efektif berlaku pada 25 November 2025.

Saham di BEI yang diproyeksi masuk ke indeks global tersebut antara lain emiten konglomerat Prajogo Pangestu hingga emiten yang berasal dari grup Bakrie.

Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi mengungkapkan bahwa saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) berpeluang tinggi masuk ke dalam indeks MSCI. Ini tak lepas dari upaya manajemen untuk meningkatkan free float.

Prasetya menerangkan free float adjusted market cap (FFMC) BREN saat ini mencapai US$ 3,5 miliar, sedikit di atas minimum US$ 3,1 miliar. Lalu, rata-rata nilai transaksi harian 12 bulan BREN mencapai US$ 12,9 juta atau di atas batas minimum US$ 2,5 juta, serta rasio nilai transaksi rata-rata 12 bulan telah melampaui batas 15%.

Baca Juga: Ada Blue Chip, 4 Saham Bayar Dividen Interim Oktober 2025, Pilih Beli / Jual?

Sementara untuk saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Prasetya memperkirakan harga saham BRMS di atas Rp 800 per saham dapat memenuhi persyaratan untuk naik dari MSCI Small Cap Index ke MSCI Global Standard Index.

"Perlu dicatat, BRMS telah menguat ke Rp 950 dengan rata-rata nilai transaksi harian 12 bulan (12M ADTV) yang kuat sebesar US$ 22,1 juta," kata Prasetya dalam risetnya, Selasa (7/10/2025).

Sebaliknya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berisiko dikeluarkan dari MSCI Global Standard Index karena nilai FFMC telah turun di bawah US$ 1,2 miliar per 7 Oktober 2025.

Secara terpisah, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Fath Aliansyah Budiman mengungkapkan peluang saham BREN, BRMS dan EMTK terbuka lebar untuk masuk indeks MSCI pada periode mendatang.

Fath menilai posisi harga saham BREN dan BRMS saat inisudah masuk range free float market cap yang sesuai kriteria MSCI. Selain itu, likuiditas dua perusahaan tersebut juga dinilai sangat cukup.

Tonton: Menakar Peluang Trump Meraih Nobel Perdamaian

Sementara, untuk saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) diperlukan adanya kenaikan harga saham setidaknya di atas Rp 1.700 hingga Rp 1.800 per saham untuk bisa menjadi kandidat di periode November 2025.

"Jadi masih perlu waktu. EMTK punya potensi peningkatan likuiditas dan harga apabila salah satu portfolionya Superbank potensi IPO," ucap Fath kepada Kontan, Rabu (8/10/2025).

Saat ini, Fath menyarankan investor untuk mencermati saham EMTK apabila ingin mengejar potensi momentum MSCI. Namun ia mengingatkan, bila saham tersebut tidak berhasil masuk ke indeks, potensi koreksi jangka pendek tetap harus diwaspadai.

Retail Research Analyst Sinarmas Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania berpendapat salah satu saham yang berpotensi masuk ke dalam indeks MSCI yaitu BREN. Pasalnya, perusahaan Prajogo Pangestu tersebut terlihat berupaya meningkatkan jumlah free float.

Cindy merekomendasikan untuk investor tetap memerhatikan jadwal rebalancing dan menentukan strategi trading. Menurutnya umumnya saham yang berpotensi masuk indeks sudah mengalami kenaikan sebelum adanya pengumuman atau bahkan ketika di hari pengumuman baru mengalami kenaikan.

"Perhatikan juga transaksi asing, apakah ada peningkatan dalam periode waktu tertentu," jelas Cindy kepada Kontan, Rabu (8/10/2025).

Cindy menyarankan buy on weakness saham BREN di target harga Rp 10.100 hingga Rp 10.650 per saham.

Selanjutnya: Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi

Menarik Dibaca: Melejit Tinggi, Cek Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Kamis (9/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×