Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Mitra Pinashthika Mustika Tbk siap melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat . Direktur Utama MPM Tossin Himawan mengatakan, pihaknya akan melepas sebanyak-banyaknya 1.015.000.000 (1,015 miliar) saham.
Tossin menguraikan, harga penawaran saham ke publik ini adalah sebesar Rp 1.500-Rp 2.000 per saham. Dengan begitu, target dana hasil IPO adalah sebesar Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun. Penawaran awal saham akan berlangsung mulai 25 April hingga 8 Mei 2013.
Sementara, masa penawaran umum akan berlangsung pada 21 Mei-23 Mei 2013. Sedangkan untuk pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan akan dilakukan pada 29 Mei 2013.
Saat ini, MPM telah menunjuk empat perusahaan efek sebagai penjamin pelaksana emisi, di antaranya: PT Morgan Stanley Asia Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.
"IPO ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk semakin memperkuat posisi sebagai perusahaan konsumer otomotif terbesar di Indonesia," kata Tossin di Jakarta, Jumat (26/4).
Pada tanggal pencatatan atau segera setelah pencatatan seluruh saham perseroan di Bursa Efek Indonesia, persoalan akan menerbitkan saham biasa atas nama dalam rangka pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Notes (MCN) 2015 sebanyak-banyaknya 250.000.000 saham dan MCN 2017 sebanyak-banyaknya 685.000.000 saham.
Selain itu, MPM juga akan melaksanakan opsi pembelian saham kepada PT Asetama Capitan sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan sesudah penawaran umum perdana dan pelaksanaan konversi MCN.
Dengan dilaksanakannya konversi MCN dan opsi pembelian saham, persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebanyak-banyaknya 22,21% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Nilai nominalnya adalah sebesar Rp 500 per saham.
Penggunaan dana IPO?
Untuk rencana penggunaan dana hasil IPO, sekitar 25% akan digunakan MPMRent untuk mendanai akusisi perusahaan penyewaan kendaraan atau bisnis penyewaan kendaraan lain yang potensial. Sekitar 23% akan digunakan oleh FKT untuk pembangunan fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas baru.
Sekitar 19% atau Rp 300 miliar akan digunakan untuk digunakan oleh perseroan untuk membiayai akuisisi sisa saham FKT yang dimiliki Djajus Adisaputro. Sekitar 13% akan digunakan MPMRent untuk mendanai sebagian pembelian, lebih kurang 3.000 mobil baru dari produsen mobil dalam waktu 12 bulan sejak selesainya penawaran umum perdana, pembukaan kantor cabang baru dan atau akuisisi perusahaan atau bisnis asuransi yang potensial milik pihak ketiga
Sekitar 9% atau sekitar Rp 150 miliar akan digunakan oleh perseroan untuk melunasi sebagian jumlah yang terutang berdasarkan facility agreement tanggal 9 januari 2012 yang diperoleh perseroan dari PT Bank DBS Indonesia dan PT ANZ Indonesia dalam waktu 12 bulan sejak tanggal IPO.
"Sisanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan guna mendukung operasi perseroan meliputi pembelian sepeda motor MPMMotor," ucap Tossin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News