kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Moody's turunkan rating Berau Coal Energy


Kamis, 06 November 2014 / 20:41 WIB
Moody's turunkan rating Berau Coal Energy
ILUSTRASI. Ilustrasi kecoa.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemeringkat Moody's Investors Service menurunkan rating korporasi PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) menjadi B3 dari sebelumnya B2. Moody's juga menurunkan peringkat jaminan obligasi oleh BRAU dan Berau Capital Resources Pte Ltd (BCR), yang dijamin oleh BRAU. 

"Penurunan rating perusahaan BRAU ke B3 karena lemahnya profil likuiditas serta perkiraan kami akan penurunan harga batubara yang akan terjadi terus-menerus sehingga menyebabkan penurunan pendapatan material dan arus kas pada 2015," ujar Brian Grieser, Analis Senior sekaligus Vice President Moody's.

Brian yang juga analis utama BRAU memaparkan, selain kinerja operasional BRAU yang memburuk, rencana perseroan untuk melakukan refinancing pinjaman senilai US$ 450 juta yang akan jatuh tempo pada Juli 2015 makin tidak jelas. Hal ini menambah lemah profil utang perseroan.

BRAU sebelumnya sempat merilis prospektus untuk menerbitkan obligasi baru senilai US$ 450 juta untuk refinancing surat utang US$ 450 juta yang diterbitkan BCR. Obligasi yang bertenor 5 (lima) tahun ini sejatinya akan dirilis pada 21 Agustus lalu. Namun, manajemen BRAU kemudian menunda penerbitan obligasi lantaran kondisi pasar dianggap kurang kondusif. 

Di sisi lain, tahun ini indeks harga batubara Newscastle anjlok 25% ke level terendah sejak lima tahun terakhir di level US$ 63 per metrik ton. Hal ini merupakan akibat dari melemahnya permintaan dan melimpahnya pasokan untuk persediaan batubara.

Harga batubara yang tidak menunjukkan peningkatan dalam beberapa bulan mendatang  membuat Moody's memperkirakan EBITDA BRAU akan turun di bawah US$ 200 juta tahun 2014 dan mendekati US$ 150 juta tahun 2015. Moody's memperkirakan ini meski BRAU telah berhasil mengurangi biaya penambangan, baik pada tahun 2014 maupun 2015. 

Melihat ketidakberhasilan BRAU dalam melakukan refinancing serta harga batubara yang terus turun, perusahaan nantinya diperkirakan menghadapi resiko peningkatan refinancing. 

Ulasan Moody's selanjutnya akan fokus pada kemampuan BRAU dalam melakukan refinancing atas obligasi yang jatuh tempo di masa mendatang. Hal ini kemungkinan akan selesai 60 hingga 90 hari ke depan. "Jika perseroan mengalami kegagalan dalam rencana refinancing, mungkin akan menyebabkan penurunan peringkat lebih lanjut," imbuh Grieser.

Per Juni 2014, kas BRAU tercatat US$ 343 juta. Dengan kas tersebut, BRAU kemungkinan punya fleksibilitas dalam upaya membayar obligasi. Namun, jumlah kas tersebut tidak cukup untuk membiayai kembali seluruh obligasi jatuh tempo. 

Moody's kemungkinan akan memberikan peringkat B3 untuk BRAU jika pada akhirnya perseroan mampu menerbitkan obligasi baru atau pinjaman pasar untuk membayar obligasi lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×