Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor saham perkebunan. Pasalnya, harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) diprediksi akan tetap menarik dalam jangka waktu dekat meski tidak setinggi tahun 2021.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap memperkirakan, harga rata-rata CPO pada 2022 berada di level RM 4.100 per ton. Perkiraan ini lebih rendah dari asumsi sebelumnya yang sebesar RM 4.372 per ton.
Penurunan asumsi ini sejalan dengan adanya pemulihan produksi CPO Malaysia dan Indonesia. Di sisi lain, permintaan dari China berpotensi lebih rendah seiring dengan pemerintah China yang ingin meningkatkan produksi minyak nabati dalam negerinya.
"Namun, kami memperkirakan potensi kenaikan fenomena La Nina yang bakal terjadi pada semester I-2022 akan meningkatkan kendala pertumbuhan kelapa sawit dalam jangka panjang terutama di Indonesia karena kurangnya pelaksanaan replanting," kata Juan dalam risetnya, Rabu (24/11).
Baca Juga: Regulator dan bankir optimistis penyaluran kredit bakal lebih kencang pada tahun 2022
Ia memprediksi, produksi CPO di Indonesia pada 2022 hanya akan tumbuh 1% menjadi 50 juta ton.
Di sisi lain, permintaan CPO oleh India berpotensi meningkat seiring dengan pembukaan kembali aktivitas serta keputusan negara tersebut untuk memotong bea masuk dasar CPO.
Terlebih lagi, harga CPO lebih murah dibanding minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Kemudian, dari dalam negeri, permintaan CPO untuk biodiesel juga berpeluang bertambah. Pasalnya, pemerintah menargetkan penggunaan biodiesel pada 2022 dapat mencapai 10 juta kiloliter, naik dari target 2021 yang sebanyak 9,2 juta kiloliter.
"Kami percaya bahwa program biodiesel akan berjalan lancar dengan dukungan dana dari program retribusi ekspor baru," ucap Juan.
Juan memasang rekomendasi buy untuk saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan target harga Rp 12.700 per saham dan buy PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) Rp 1.900 per saham.
Baca Juga: Kredit korporasi perbankan makin menggeliat, ini sektor penopangnya
Pada perdagangan Kamis (24/11), harga saham AALI naik 1,71% menjadi Rp 10.400 dan saham LSIP terkerek 1,51% menjadi Rp 1.345 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
