kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mirae Asset Memprediksikan PDB Naik 5,08%, Suku Bunga Naik 50 bps Tahun Ini


Senin, 11 Juli 2022 / 17:00 WIB
Mirae Asset Memprediksikan PDB Naik 5,08%, Suku Bunga Naik 50 bps Tahun Ini
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai akan tetap berlanjut seiring dengan kuatnya konsumsi dan investasi.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai akan tetap berlanjut seiring dengan kuatnya konsumsi dan investasi.

Analis Mirae Asset Sekuritas Rully Wisnubroto memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh 5,08% tahun ini dibandingkan 3,69% pada tahun 2021. Pemulihan diproyeksikan akan berlanjut di semester kedua karena pandemi tetap terkendali.

"Selain itu konsumsi dan mobilitas masyarakat meningkat serta kepercayaan konsumen kembali ke tingkat sebelum pandemi, dan juga lapangan kerja tersedia," ungkap Rully dalam riset, Senin (11/7).

Baca Juga: Simak Sejumlah Saham Pilihan Mirae Asset Sekuritas Untuk Bulan Juli

Rully melihat, neraca eksternal tetap solid dengan neraca perdagangan mencatat surplus dalam 25 bulan terakhir, berkat kenaikan harga komoditas. Pihaknya memperkirakan neraca perdagangan akan tetap surplus untuk sisa tahun ini tetapi secara bertahap menurun karena perlambatan pertumbuhan global dan harga komoditas yang melambat.

Sementara itu, investasi langsung di Indonesia cukup baik, tumbuh sebesar 28,5% yoy di kuartal pertama 2022 menjadi Rp 219,7 triliun atau 23,5% dari target tahun ini. Kemudian, investasi asing langsung melonjak ke rekor tertinggi Rp 147,2 triliun, didorong oleh kuatnya permintaan komoditas dan meningkatnya kepercayaan investor terhadap kebijakan investasi Indonesia.

Seiring pemulihan, Kementerian Keuangan Indonesia mengumumkan sedang dalam proses untuk menghapus insentif pajak yang diperkenalkan sejak awal pandemi Covid-19. Kementerian Keuangan juga sudah mulai mengurangi ruang lingkup insentif fiskal dan jumlah penerima manfaat yang memenuhi syarat seperti, pengurangan beberapa jenis pajak penghasilan berakhir pada Juni 2022, diikuti dengan diakhirinya pengurangan PPN atas pembelian mobil dan rumah baru.

Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Merevisi Skenario IHSG di Akhir Tahun, Simak Ulasannya

"Dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi, kami memperkirakan inflasi inti akan meningkat yang menyebabkan kenaikan BI7DRR dua kali lipat sebesar 25 bps pada kuartal ketiga 2022 dan kuartal keempat 2022 menjadi 4% pada akhir tahun ini," imbuh Rully.

Risiko volatilitas mata uang tetap ada karena bank sentral utama akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga kebijakan mereka. Untungnya, cadangan forex Indonesia tetap cukup untuk mengantisipasi volatilitas serta peningkatan permintaan forex dalam beberapa bulan mendatang dari impor yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×