kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak naik di atas US$ 50 saat voting Inggris


Jumat, 24 Juni 2016 / 06:47 WIB
Minyak naik di atas US$ 50 saat voting Inggris


Sumber: AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak dunia kembali menguat pada Kamis (Jumat pagi WIB), bergabung dengan sentimen positif pasar karena para investor semakin yakin bahwa Inggris akan memilih untuk tetap di Uni Eropa.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 98 sen menjadi berakhir di US$ 50,11 per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan global, melonjak menjadi menetap pada US$ 50,91 per barel, naik US$ 1,03 dari penutupan Rabu.

Sebelumnya, pasar jatuh pekan lalu pasca jajak pendapat menunjukkan kemenangan bagi kubu "Tinggalkan" dalam referendum penting Kamis, tetapi pasar telah menguat selama empat hari terakhir karena kampanye pro-Uni Eropa memperoleh kembali momentum.

Beberapa analis memperingatkan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa bisa mengakibatkan negara itu jatuh ke dalam resesi dengan dampaknya menyebar secara global.

"Alasan kenaikan hari ini adalah karena kita tidak terlalu khawatir tentang Brexit. Alasan kami menjual kemarin adalah kekhawatiran tentang permintaan di masa mendatang bersama ketidakpastian Brexit ini,” kata Phil Flynn dari Price Futures Group.

Hasil akhir dari referendum Brexit diperkirakan sampai sekitar 08.00 GMT pada Jumat. "Meskipun jajak pendapat menunjukkan hasil persaingan ketat, pasar sangat yakin bahwa kubu pro-Uni Eropa akan menang," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Pasar minyak telah melemah pada Rabu (22/6) , juga karena penurunan lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS, menambah kekhawatiran tentang kekuatan permintaan dan pasokan global yang melimpah.

Departemen Energi AS mengatakan stok komersial pekan lalu turun 900.000 barel, jauh lebih sedikit daripada 1,5 juta barel yang diperkirakan oleh para analis, dengan persediaan masih di tingkat tertinggi secara historis.

Menambah nada "bearish" adalah kenaikan tak terduga dalam persediaan bensin, 600.000 barel, karena musim mengemudi musim panas di AS baru mulai berjalan efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×