kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minyak melaju mendekati US$ 50 lagi


Kamis, 23 Juni 2016 / 20:32 WIB
Minyak melaju mendekati US$ 50 lagi


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga minyak menguat meski penurunan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) tidak sebesar ekspektasi. Optimisme pasar terhadap hasil referendum Brexit mampu menjaga pergerakan harga minyak.

Mengutip Bloomberg, Kamis (23/6) pukul 19.30 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Agustus 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 1,4% ke level US$ 49,85 per barel dibanding sehari sebelumnya.

Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy memaparkan, harga minyak kembali naik setelah tergerus di hari Rabu (22/6). Energy Information Administration (EIA) merilis data cadangan minyak Amerika Serikat (AS) pekan lalu turun 917.000 barel atau lebih rendah dari proyeksi penurunan sebesar 1,3 juta barel. Angka tersebut juga berbeda dari American Petroleum Institute (API) yang merilis cadangan minyak AS pekan lalu turun hingga 5,2 juta barel.

Menurut laporan EIA, stok minyak di Cushing, Oklohama yang menjadi titik pengiriman minyak WTI turun 1,28 juta barel menjadi 65,2 juta. Sementara pasokan AS turun menjadi 530,6 juta barel namun tetap berada di atas rata-rata lima tahun sebesar 100 juta barel.

Saat ini, keyakinan Inggris tetap di Uni Eropa sedikit mengangkat harga minyak. Dalam beberapa polling yang dirilis sebelum referendum, warga Inggris ingin tetap bergabung dengan Uni Eropa. Perdana Menteri Inggris hingga anggota kongres pun menginginkan hal sama.

Meski demikian,kenaikan minyak masih tertahan lantaran belum ada kepastian hasil referendum Brexit. "Referendum sebenarnya tidak mempengaruhi harga minyak, tetapi berpengaruh kepada pasar komoditas secara umum," kata Nizar.

Meski optimistis terhadap hasil referendum Brexit, pasar masih enggan mengambil resiko. Dengan asumsi Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa, maka harga minyak dapat naik tajam sehingga memicu koreksi teknikal setelahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×