Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Minyak naik pasca penurunan dua hari terbesar dalam sebulan, Rabu (16/3). Pemicunya tak lain data industri AS menunjukkan laju pertumbuhan cadangan minyak mentah melambat di tengah melimpahnya pasokan.
Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik sebanyak 72 sen menjadi US$ 37,06 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di US$ 36,86 pada pukul 09:27 pagi waktu Hong Kong. Kontrak WTI turun 84 sen menjadi US$ 36,34 pada hari Selasa (15/3).
Minyak jenis Brent untuk pengiriman Mei naik sebanyak 51 sen, atau 1,3 %, ke US$ 39,25 per barel di ICE Futures Europe exchange. Kontrak Brent turun 79 sen menjadi US$ 38,74 pada hari Selasa.
American Petroleum Institute kemarin melaporkan persediaan AS naik bertambah 1,5 juta barel pekan lalu. Itu merupakan kenaikan terkecil sejak penurunan persediaan sampai pekan yang berakhir pada 12 Februari. Produksi minyak dari ladang Kirkuk di Irak dihentikan untuk hari ketiga, kata orang dari North Oil Co.
Minyak telah kembali pulih setelah merosot ke level terendah 12-tahun pada tahun ini atas spekulasi bahwa surplus global akan mereda di tengah permintaan yang kuat dan penurunan produksi AS.
Cadangan minyak mentah Amerika mungkin naik 3,2 juta barel pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum rilis data dari pemerintah, hari Rabu. Yang akan membuat persediaan berada di level tertinggi dalam lebih dari delapan dekade terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News