Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
SINGAPURA. Harga minyak kembali merosot di tengah keraguan langkah pemangkasan minyak mampu mengatasi persoalan melimpahnya pasokan global. Data ekspor China yang turun tajam sejak 2009 turut membebani pasar.
Mengutip Reuters, Jumat (13/1), minyak Brent diperdagangkan pada level US$ 55,87 per barel pukul 08.16 waktu London. Atau turun 14 sen dari penutupan terakhir sebelumnya. Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 9 sen menjadi US$ 52,92 per barel.
Sebelumnya, pasar cukup merespons positif data impor minyak China 8,56 juta barel per hari (bph) pada Desember lalu. Akan tetapi, pasar tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran terhadap kesehatan perekonomian secara keseluruhan negeri tirai bambu itu.
Secara keseluruhan laju ekspor China turun 7,7 % pada 2016, merupakan akan terburuk sejak krisis global 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News