Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
SINGAPURA. Harga minyak menanjak didorong oleh ekspektasi pertumbuhan permintaan datang dari China dan tanda-tanda anggota OPEC mulai memangkas produksi, Kamis (12/1). Meski demikian, meningkatnya persediaan minyak AS dan pasokan global yang melimpah masih membayangi pasar.
Mengutip Reuters, minyak Brent berada pada level US$ 55,30 per barel pukul 07.17 waktu London. Atau naik 20 sen dari penutupan terakhir. Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada level US$ 52,32 per barel atau naik 7 sen.
Pelaku pasar menyebutkan harga minyak mendapatkan dukungan dari rekor penjual mobil China, di man tumbuh 13,7 % antara tahun 2015 dan 2016 dengan total 28 juta kendaraan yang terjual sepanjang tahun.
Rekor penjualan itu mencerminkan naiknya konsumsi bahan bakar China. Impor minyak China akan naik 5,3% menjadi 396 juta ton (sekitar 8 juta barel per hari) pada tahun 2017. China National Petroleum Corporation (CNPC) menuturkan total permintaan minyak mentah akan mencapai rekor 594 juta ton tahun ini (sekitar 12 juta barel per hari).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News