Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) hari ini akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan rencana go private.
Selain meminta persetujuan atas rencana penambahan modal oleh anak usaha, yakni PT Margautama Nusantara, RUPSLB META memiliki agenda persetujuan atas rencana perubahan status perusahaan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private). Agenda ketiga RUPSLB adalah persetujuan atas perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar META sehubungan dengan rencana go private.
Rencana go private META perlu mendapat persetujuan dari pemegang saham independen (bukan pengendali). Jika RUPSLB menyepakati go private, META juga akan segera menghapus pencatatan saham (delisting) dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pengendali META, PT Metro Pacific Tollways Indonesia telah mengumumkan rencana tender offer saham META di harga Rp 250 per saham. Harga ini hanya lebih tinggi 5,04% dari harga terakhir saham META pada 7 November 2023 sebelum META meminta suspensi ke BEI dalam rangka rencana go private dan delisting.
Baca Juga: Berikut Jadwal Delisting Nusantara Infrastructure (META), Realisasi pada April 2024
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai, harga tender offer saham META Rp 250 sudah cukup menarik bagi para investor. Harga ini sudah lebih tinggi ketimbang perdagangan terakhir atau sebelum META disuspensi oleh BEI di harga Rp 238 per saham.
“Artinya, harga Rp 250 per saham itu memang ditujukan agar investor bisa tertarik dan mencermati terkait dengan penentuan harga tender offer tersebut,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).
Namun demikian, Nafan tidak bisa memberikan penilaian lebih lanjut apakah adanya rencana tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi pasar atau belum. Pasalnya, harga saham META juga sudah disuspensi sehingga tidak bisa melihat secara transparan.
“Kalo investor kan maunya adanya transparansi. Tapi setidaknya META sudah mengikuti ketentuan bursa, misalnya mengagendakan aksi korporasi (tender offer) supaya bisa melindungi kepentingan investor,” kata dia.
Baca Juga: Indonesia Infrastructure Finance Tawarkan Obligasi Rp 500 Miliar, Intip Bunganya
Sebelumnya, Direktur Utama META, M. Ramdani Basri mengatakan, Metro Pacific akan melakukan tender offer sebanyak-banyaknya sampai dengan 4,49 miliar saham atau setara dengan 25,35% saham META yang dimiliki secara kumulatif oleh PT Indonesia Infrastructure Finance dan masyarakat.
Pada 10 November 2023 lalu, META telah mengumumkan rencana go private dengan menerbitkan informasi kepada pemegang saham dan pemberitahuan akan diselenggarakannya rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Menurut informasi rencana go private META, harga rata-rata saham META dalam 90 hari terakhir sebelum suspensi yang terdiri dari 59 hari transaksi ada di Rp 187 per saham. Artinya, harga tender offer saham META lebih tinggi 34% dari harga rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di BEI, dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS untuk rencana go private, yakni Rp 187 per saham.
Baca Juga: Grup Salim Tender Offer Saham Nusantara Infrastructure (META) Rp 250 Per Saham
Ramdani mengatakan, para pemegang saham publik yang tidak bersedia menjual sahamnya dalam periode penawaran tender sukarela, akan menjadi pemegang saham perusahaan tertutup.
"Dengan demikian para pemegang saham publik tersebut tidak dapat lagi menjual sahamnya di BEI," kata Ramdani. Jumah pemegang saham publik META saat ini sebanyak 12.491 pemegang saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News