Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah terbatas pada perdagangan hari ini (13/9). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, potensi pelemahan tersebut seiring dengan minimnya sentimen yang menggerakkan rupiah.
Menurutnya, investor masih cenderung wait and see menanti rilis data inflasi AS pada Kamis mendatang waktu Indonesia. "Rupiah diperkirakan masih bergerak dalam rentang yang terbatas karena sentimen yang masih cenderung terbatas," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (12/9).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, data inflasi konsumen AS diperkirakan akan menentukan arah pertemuan Federal Reserve pekan depan. Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya.
"Namun, tanda-tanda bahwa inflasi terbukti sulit ditekan dapat mendorong kenaikan lagi sebelum akhir tahun," kata Ibrahim.
Baca Juga: Tertekan, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.342 Per Dolar AS Pada Hari Ini (12/9)
Sementara itu, Bank of England (BoE) memperingatkan bahwa terlalu dini untuk berhenti menaikkan suku bunga. BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin.
Ibrahim memprediksi, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentangĀ Rp 15.320- Rp 15.390 pada perdagangan hari ini (13/9). Sementara Josua memperkirakan, rupiah akan bergerak melemah terbatas di kisaran Rp 15.300-Rp 15.375 per dolar AS.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,08% ke level Rp 15.342 per dolar AS pada perdagangan Selasa (12/9). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.344 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News