kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.509   10,00   0,06%
  • IDX 6.374   -7,21   -0,11%
  • KOMPAS100 898   -10,22   -1,13%
  • LQ45 700   -10,67   -1,50%
  • ISSI 204   1,88   0,93%
  • IDX30 364   -5,66   -1,53%
  • IDXHIDIV20 440   -6,14   -1,38%
  • IDX80 102   -1,29   -1,25%
  • IDXV30 107   -0,42   -0,39%
  • IDXQ30 119   -1,86   -1,53%

Minim Sentimen Positif, Intip Prospek SCMA dan MNCN di Tahun 2025


Kamis, 20 Maret 2025 / 16:59 WIB
Minim Sentimen Positif, Intip Prospek SCMA dan MNCN di Tahun 2025
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham dan prospek bisnis Surya Citra Media (SCMA) dan Media Nusantara Citra (MNCN)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski berhasil mencetak pertumbuhan kinerja di 2024, prospek kinerja emiten media seperti PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) masih minim sentimen positif di tahun ini. 

Sekadar gambarannya, laba bersih SCMA melonjak 77,77% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp 594,85 triliun dengan pendapatan bersih sebesar Rp 7,05 triliun.

Sementara, laba bersih MNCN terpantau naik tipis sekitar 3,92% YoY menjadi Rp 1,07 triliun. Dari top line, pendapatan usaha MNCN meningkat 2,19% secara tahunan menjadi Rp 7,95 triliun. 

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis mencermati pendapatan SCMA dan MNCN dari segmen iklan cenderung turun, tetapi kinerjanya mampu terdorong karena pendapatan lainnya. 

"Ini lebih dari pada kenaikan pendapatan dari segmen Over The Top (OTT) sehingga kinerja kedua emiten bisa tumbuh positif, seiringan dengan potongan penjualan yang menurun," kata dia kepada Kontan, Rabu (19/3).  

Baca Juga: Cermati Prospek Surya Citra Media (SCMA) di Tengah Rumor IPO Vidio

Azis menilai kinerja media, seperti SCMA dan MNCN masih banyak menghadapi tantangan. Namun kalau SCMA dan MNCN bisa menyediakan konten yang lebih menarik bisa menjadi pendorong kinerja.

"Karena saat ini juga behaviour masyarakat terhadap pemilihan layanan OTT juga akan melihat bagaimana dari konten yang disediakan," ucapnya. 

Senada, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menilai belum banyak sentimen yang bakal mendukung prospek SCMA dan MNCN di tahun ini karena para perusahaan sedang melakukan efisiensi.  

Dia mencermati saat ini mayoritas perusahaan sedang melakukan efisiensi dan yang paling mudah adalah memangkas biaya iklan, khususnya bagi perusahaan FMCG. 

Lebih lanjut, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan trading buy SCMA dengan target harga di Rp 206 hingga Rp 211. Sementara support SCMA ada di Rp 194-Rp 190 per saham. 

 

Selanjutnya: Cek Jadwal Buka Puasa Ke-20 di Kota Sukabumi Kamis (20/3) Ramadhan 2025

Menarik Dibaca: Hujan Pukul 1 Siang, Pantau Prakiraan Cuaca Besok (21/3) di Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×