Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau yang dikenal dengan Mitratel tengah dikelilingi oleh sentimen positif. Mulai dari pemangkasan suku bunga dan rencana ekspansi anorganik oleh emiten Grup Telkom ini.
Equity Analyst BRI Danareksa Sekuritas Richard Jerry dan Christian Sitorus menjelaskan, Mitratel memiliki jangkauan yang unggul di luar Jawa dengan rasio net debt/EBITDA yang rendah sebesar 2,2 kali.
Selain itu, entitas usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini juga sedang membidik bisnis fiber optik milik PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) sebagai tulang punggung pendapatan.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Catatkan Kepemilikan 184.000 BTS 4G di Semester I 2024
"Selain itu, Mitratel dan Grup Telkom juga sedang menjajaki masuk ke pasar pita lebar tetap (Fiber To The Home) untuk memanfaatkan investasi saat ini di Fiber To The Tower (FTTT),” tulis Richard dan Christian dalam riset 6 September 2024.
Mitratel juga berpotensi mendapat angin segar dari rencana penjualan aset fiber optik milik PT Link Net Tbk (LINK). Richard dan Christian menyebut dengan penambahan serat fiber, MTEL bisa memperkuat strategi dalam monetisasi aset.
Per Juni 2024, jumlah menara Mitratel mencapai 38.581 unit atau naik 5,1% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Sementara itu, panjang fiber optic Mitratel telah mencapai 37.602 kilometer (km).
Selain itu, Richard dan Christian menilai MTEL juga akan mendapatkan katalis positif lainnya dari pemangkasan suku bunga acuan. Ini akan meringankan beban bunga Mitratel sehingga berdampak positif ke kinerja keuangan.
Baca Juga: MTEL Ekspansi Jaringan Serat Optik
"Suku bunga yang lebih rendah juga memberi peluang mencari sumber pendanaan baru untuk membiayai ekspansi, terlebih rasio utang MTEL terbilang paling rendah," jelas mereka.
Equity Research Analyst Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Widjaja dan Brandon Boedhiman menyebut MTEL akan mendapat keuntungan dari perluasan layanan jaringan 5G dan meningkatnya kebutuhan pusat data.
Adapun Samuel Sekuritas mematok harga saham MTEL di harga Rp 800 per saham. Sementara BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli saham Mitratel dengan target harga Rp 960.
Selanjutnya: Program Cetak Sawah Belum Bisa Diprediksi Tingkat Keberhasilannya
Menarik Dibaca: Ada Beli 1 Gratis 1, Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat sampai 26 September 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News