Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten media masih mampu mencetak pertumbuhan kinerja di sepanjang 2024. Kinerja PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) kompak tumbuh positif.
Melansir laporan keuangan tahun buku 2024, SCMA meraup pendapatan bersih sebesar Rp 7,05 triliun atau tumbuh 8,36% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 6,51 triliun.
Dari sisi bottom line, laba bersih SCMA melonjak 77,77% secara tahunan menjadi Rp 594,85 miliar. Adapun pada 2023, SCMA meraup keuntungan sebesar Rp 334,6 miliar.
Baca Juga: Menilik Prospek Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang Rajin Akumulasi Saham SCMA
Sementara, laba bersih MNCN terpantau naik tipis sekitar 3,92% YoY menjadi Rp 1,07 triliun. Dari top line, pendapatan usaha MNCN meningkat 2,19% secara tahunan menjadi Rp 7,95 triliun.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan walaupun secara tahunan masih bertumbuh, tetapi kinerja keuangan SCMA dan MNCN secara kuartalan cenderung stagnan.
"Kinerja di kuartal satu yang paling baik karena ada pemilihan umum (pemilu) di awal tahun, tetapi hingga kuartal empat kinerjanya relatif flat," jelasnya, Rabu (19/3).
Martha bilang kalau pun saham SCMA sempat menguat, itu karena sentimen Initial Public Offering (IPO) dari anak usahanya, yakni PT Vidio Dot Com yang belakangan santer terdengar.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Teknikal Saham: TLKM, ICBP, SCMA untuk Perdagangan Hari Ini
Hingga akhir perdagangan Rabu (19/3), SCMA parkir di level Rp 194 per saham. Jika ditarik dalam tiga bulan terakhir, saham entitas Grup Emtek ini sudah menguat 17,58%.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis mencermati pendapatan SCMA dan MNCN dari segmen iklan cenderung turun, tetapi kinerjanya mampu terdorong karena pendapatan lainnya.
"Ini lebih dari pada kenaikan pendapatan dari segmen Over The Top (OTT) sehingga kinerja kedua emiten bisa tumbuh positif, seiring dengan potongan penjualan yang menurun," kata dia.
Prospek 2025
Azis menilai kinerja media, seperti SCMA dan MNCN masih banyak menghadapi tantangan. Namun kalau SCMA dan MNCN bisa menyediakan konten yang lebih menarik bisa menjadi pendorong kinerja.
"Karena saat ini juga behaviour masyarakat terhadap pemilihan layanan OTT juga akan melihat bagaimana dari konten yang disediakan," ucapnya.
Baca Juga: Kejar Sumber Pendapatan Lain, Begini Strategi Media Nusantara Citra (MNCN)
Setali tiga uang, Martha menilai belum banyak sentimen yang bakal mendukung prospek SCMA dan MNCN di tahun ini karena para perusahaan sedang melakukan efisiensi.
Dia mencermati saat ini mayoritas perusahaan sedang melakukan efisiensi dan yang paling mudah adalah memangkas biaya iklan, khususnya bagi perusahaan FMCG.
Lebih lanjut, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan trading buy SCMA dengan target harga di Rp 206 hingga Rp 211. Sementara support SCMA ada di Rp 194-Rp 190 per saham.
Selanjutnya: Momen Lebaran, Nusron Ungkap Kantor Pertanahan di Wilayah Destinasi Mudik Dibuka
Menarik Dibaca: Cegah Diabetes Sejak Dini, Ini 4 Cara Membatasi Konsumsi Gula pada Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News