kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minim Katalis Positif, Begini Prospek Emiten Konstruksi dan Infrastruktur Non-BUMN


Rabu, 23 Maret 2022 / 19:10 WIB
Minim Katalis Positif, Begini Prospek Emiten Konstruksi dan Infrastruktur Non-BUMN


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Faktor pemberat lainnya, saham emiten konstruksi swasta cenderung kurang likuid dibanding dengan BUMN. Alhasil, minat investor pada saham-saham ini semakin kecil. Tanpa katalis yang kuat, akan sulit menumbuhkan optimisme para investor.

Adapun katalis yang bisa menggerakkan emiten konstruksi swasta adalah bangkitnya ekonomi, sehingga pembangunan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tapi juga oleh swasta. "Katalis positif lain yang bisa menjadi penggerak emiten konstruksi swasta adalah bangkitnya sektor properti di daerah, masih banyak potensi pembangunan di berbagai wilayah," ujar Pandhu.

Menurutnya, potensi sektor konstruksi di luar Jawa terutama di Kalimantan dan Sumatra cukup besar. Terlebih didukung tingginya harga komoditas yang mendongkrak pendapatan daerah tersebut.

Namun untuk mengoleksi saham emiten konstruksi swasta, Pandhu menyarankan agar terlebih dulu menunggu adanya perbaikan kinerja keuangan. "Untuk saat ini kami cenderung wait and see, dan melihat bagaimana para manajemen berusaha dalam kondisi yang belum terlalu kondusif ini," sebut Pandhu.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan bahwa hingga penutupan hari ini IDX Infra masih menunjukan pelemahan. Namun dari sisi stochastic sudah menyempit dan ada tanda-tanda menguat terbatas lebih dulu. 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dan Proyeksi IHSG dari MNC Sekuritas untuk Rabu (23/3)

Sayangnya, emiten konstruksi non-BUMN masih sulit menemui katalis positif. "Karena saat ini high residential dan mall pertumbuhannya tidak terlalu tinggi dan masyarakat masih melihat ke rumah tapak. Kalau pun menguat, akan relatif terbatas," kata Herditya.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo memandang dengan lebih optimistis. Menurutnya, saham infrastruktur ke depannya masih memiliki potensi untuk mencatatkan kinerja positif, terutama didorong pemulihan sektor properti. 

"Mulai pulihnya sektor properti berpotensi memulihkan sektor infrastruktur, dan khususnya untuk perusahaan non-BUMN yang biasanya lebih menyasar kontrak pada sektor properti," ujar Aziz.

Tetapi Aziz juga masih menyarankan untuk wait and see terlebih dulu baik bagi emiten BUMN maupun swasta, karena belum ada pembalikan arah. Selain itu, investor bisa saja melakukan strategi average down di area support-nya, jika memang memiliki saham konstruksi yang mengalami penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×