Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bali terkenal sebagai salah satu surga dunia. Tak heran, banyak turis lokal maupun asing pelesiran ke pulau dewata tersebut.
Untuk memanfaatkan potensi Bali itu, PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) berniat mengembangkan resor dengan konsep kawasan terpadu di atas lahan seluas empat hektare. Emiten properti ini memilih daerah Sanur.
Gunawan Angkawibawa, Direktur Sanurhasta Mitra, menyebutkan, rencana membangun kawasan terpadu atau mixed used tersebut masih menunggu hasil studi. Ini juga untuk mencocokkan keinginan pasar dalam pengembangan resor itu. Opsinya adalah, kawasan Sanur bisa dikembangkan dengan beberapa bentuk bangunan, seperti hotel, vila, dan kondotel.
"Kami menargetkan dalam kurun waktu satu tahun hingga dua tahun ke depan sudah bisa memutuskan, mau mengembangkan konsep seperti apa di kawasan tersebut," ungkap Gunawan kepada KONTAN, Jumat (5/5).
Sebagai tahap awal, MINA akan menggelontor dana sebesar Rp 8,6 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan persiapan membangun resor di Sanur. Pendanaannya bakal bersumber dari hasil penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) mencapai Rp 27,56 miliar.
Namun, manajemen MINA belum bisa memaparkan total nilai investasi untuk pembangunan kawasan tersebut. Untuk skema pembangunan, mereka juga masih mencari pola yang pas, agar tidak memberatkan dan bisa menguntungkan. MINA memiliki sejumlah opsi, misalnya, membangun sendiri resor tersebut atau bekerjasama dengan pihak ketiga.
Andalkan The Santai
Selain mengembangkan landbank seluas empat hektare tadi, MINA akan memakai dana hasil IPO sebesar Rp 16 miliar untuk membeli 41,5% saham pada entitas anak yaitu PT Minna Padi Resorts (MPR). Sehingga, porsi kepemilikan MINA menjadi 99,67%. "MPR merupakan perusahaan yang mengelola The Santai yaitu sebuah vila dengan konsep mewah untuk liburan keluarga," ujar Gunawan.