Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan pengembang properti dan perhotelan, PT Sanurhasta Mitra Tbk resmi melantai di bursa pada Jumat (28/4). Emiten dengan kode saham MINA ini mencatat 1,31 miliar saham.
Terdiri dari hasil IPO (initial public offering) sebanyak 262,5 juta saham dengan penawaran Rp 105, dan saham pendiri sebanyak 1,05 miliar saham. PT Jasa Utama Capital Sekuritas menjadi Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Lead Underwriter)
Jumlah saham yang ditawarkan oleh MINA dalam proses IPO tersebut, setara dengan 20% jumlah seluruh modal emiten. Dana yang terkumpul dari IPO tersebut sebesar Rp 27,56 miliar. Nantinya, sekitar 65,04% akan digunakan untuk membeli 41,5% pada entitas anak yaitu PT Minna Padi Resort sehingga kepemilikan saham menjadi 99,67%.
"Kami akan perbesar saham di anak perusahaan. Tadinya baru 58%, kami akan tingkatkan jadi full dimiliki oleh Sanurhasta," ujar Airvin Widyatama Hardani, Direktur Independen MINA dalam pembukaan perdagangan BEI, Jumat (28/4).
Sedangkan sisanya, sekitar 34,96% akan digunakan untuk modal emiten seperti pengeluaran operasional, pembayaran pajak bumi bangunan, dan lain-lain. "Untuk pengembangannya (dana IPO) kami sedang cari pola yang tentu tidak memberatkan perusahaan, bisa itu kerja sama, atau pengembangan sendiri, studi sedang kami lakukan," ungkapnya.
Sebagai perusahaan properti, Sanurhasta memiliki tanah (land bank) seluas 40.663 meter persegi (4 hektar) di Kawasan Pantai Timur Bali, Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Airvin menyatakan, tanah tersebut saat ini sedang dalam taraf pengembangan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.
"Di sana kami masih studi untuk persiapan itu. Kami optimistis ke depannya, karena sesuai dengan program pemerintah yang sedang mengembangkan pariwisata," tambahnya.
Saat ini, Sanurhasta menjadi pemegang saham utama PT Minna Padi Resort dengan proyek The Santai, yakni sebuah kompleks vila. Saat ini, The Santai dioperasikan oleh Lifestyle Retreats Pte Ltd. Kompleks ini berada di daerah Umalas, Bali.
"Sementara iya, belum akan keluar Bali. Kami masih fokus di sana. karena di Sanur itu, aset kami yang paling potensial untuk ke depannya. Namun bukan tidak mungkin untuk ke tempat lain," ujarnya.
Sementara pada perdagangan saham MINA di buka pada level Rp 178. Naik 69,52% dari harga sama yang ditawarkan di level Rp 105.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News