Reporter: Auriga Agustina, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Michelin akhirnya mengumumkan akuisisi 80% saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), Selasa (22/1). Michelin akan membayar US$ 439 juta untuk 80% saham MASA. Dengan kurs Rp 14.200 per dollar AS, nilai akuisisi ini mencapai Rp 6,23 triliun.
Dalam pengumuman, Michelin mengungkapkan akan menggelar tender offer untuk membeli seluruh sisa saham MASA di harga yang sama dengan harga pembelian 80% saham, sesuai dengan aturan pasar modal Indonesia. Michelin akan membayar akuisisi ini dari dana internal.
"Akuisisi Multistrada merupakan peluang bagi Michelin untuk memperluas operasional di Indonesia, negara berpenduduk terpadat di Asia Tenggara dan langsung mendapatkan kapasitas produksi yang kompetitif dan berkualitas tanpa menciptakan fasilitas manufaktur baru," kata Jean-Dominique Senard, Chief Executive Officer of the Michelin Group dalam pengumuman akuisisi.
Multistrada memiliki kapasitas produksi lebih dari 180.000 ton ban. Memanfaatkan keahlian teknisnya, Michelin akan secara bertahap mengubah produksi ban mobil penumpang tier 3 ke merek tier 2 Michelin Group sehingga memungkinkan lebih banyak produksi tier 1 di pabrik Asia lain dan mendukung pertumbuhan permintaan volume tier 2 di Eropa, Amerika Utara, dan Asia.
Selain akuisisi 80% saham MASA, Michelin akan mengakuisisi 20% saham PT Penta Artha Impressi. Lewat akuisisi saham perusahaan ritel ini, Michelin akan mendorong pemasaran dan penjualan merek-merek Michelin Group di Indonesia.
"Kami bangga dengan pencapaian Multistrada dan kami yakin Michelin adalah partner ideal untuk membawa Multistrada ke era pertumbuhan dan sukses untuk keuntungan stakeholders dan para pegawai," kata Pieter Tanuri, Chief Executive Officer Multistrada.
Menurut hitungan Michelin, Multistrada, termasuk 20% saham Penta dan 50 hektare lahan yang tersedia, memiliki nilai perusahaan hingga US$ 700 juta, mewakili 6,3 kali EBITDA dalam 12 bulan hingga 30 September 2018. Produsen ban ini memperkirakan potensi sinergi manufaktur, penjualan, dan pembelian akan mencapai hingga US$ 70 juta per tahun dalam tiga tahun setelah akuisisi.
Direktur MASA Uthan Muhammad Arief mengungkapkan, pihaknya belum bisa membeberkan rencana bisnis setelah akuisisi. Yang jelas, rencana bisnis MASA masih sama seperti yang telah ditetapkan sebelumnya. "Rencana ke depan belum bisa kami sampaikan, sampai saat ini operasional MASA belum ada perubahan," kata Uthan kepada Kontan.co.id.
Sebagai informasi saja, tahun ini MASA menargetkan penjualan naik 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News