kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MI Lebih Berhati-hati, Dana Kelolaan Industri Reksadana Turun di Agustus 2023


Rabu, 06 September 2023 / 18:58 WIB
MI Lebih Berhati-hati, Dana Kelolaan Industri Reksadana Turun di Agustus 2023
ILUSTRASI. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana per 31 Agustus 2023 tercatat sebesar Rp 513,24 triliun.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana turun di bulan Agustus 2023. Manajer Investasi (MI) dinilai berhati-hati selama masa ketidakpastian di pasar.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengungkapkan, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana per 31 Agustus 2023 tercatat sebesar Rp 513,24 triliun. Angka tersebut turun 0,66% secara month to date (mtd).

“Namun, dana kelolaan atau NAB reksadana telah meningkat 1,66% secara year to date (ytd) dan investor reksadana membukukan net subscription sebesar Rp 8,58 triliun ytd,” ujar Inarno dalam konferensi pers OJK, Selasa (5/9).

Research Analyst Infovesta Utama, Arjun Ajwani mencermati turunnya dana kelolaan reksadana pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya terutama karena MI menjual aset yang mendasari (underlying asset) untuk memenuhi kebutuhan dan berbagai alasan lainnya.

Pasar dinilai cukup volatil yang tercermin pada kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi akibat ketidakpastian pasar. Pasar saham juga sangat volatil karena pengaruh beberapa faktor dari global seperti masalah ekonomi China yaitu krisis properti dan masalah turunnya peringkat utang dari sisi Amerika Serikat (AS), serta rebound-nya harga komoditas.

Baca Juga: AAJI Optimis Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Lebih Positif pada Semester II-2023

“Semua ini mungkin mendorong MI untuk menjual beberapa aset yang dimiliki supaya menjaga diri terhadap risiko pasar,” jelas Arjun kepada Kontan.co.id, Rabu (6/9).

Arjun menambahkan, turunnya dana kelolaan juga bisa terlihat dari lesunya kinerja reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap pada Agustus 2023. Performa reksadana yang kurang memuaskan kemungkinan mempengaruhi penurunan AUM, menyusul terkoreksinya aset dasar

Berdasarkan data Infovesta Kapital Advisori, kinerja rata-rata produk reksadana pendapatan tetap hanya menghasilkan return 0,01% MoM di bulan Agustus. Sebaliknya, kinerja produk reksadana saham justru terkoreksi sebesar 0,77% MoM.

Walaupun demikian, Arjun masih optimistis dengan prospek reksadana saham karena valuasi saham masih murah dibandingkan pasar saham peer group yang terlihat dari Price Earning Ratio (PER) masing-masing indeks. Selain itu, fundamental mayoritas saham big caps cukup bagus dengan potensi pendapatan yang solid.

Menjelang kampanye pemilu, ekonomi secara tidak langsung juga bakal mendapat dukungan dari pengeluaran yang lebih besar selama periode tersebut. Secara historis, masa pemilu positif bagi pasar saham terutama emiten big caps sektor konsumen, properti dan perbankan.

Baca Juga: Kinerja Reksadana Datar Selama Bulan Agustus 2023

Pada reksadana pendapatan tetap turut dianggap masih bisa memberikan imbal hasil yang lebih baik karena riil yield SUN Tenor 10 tahun sebagai acuan obligasi masih menarik dibandingkan peers. Dan juga, aset surat utang didukung oleh fundamental ekonomi yang tangguh dan prospektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×