Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana kembali melanjutkan kenaikan di bulan Juni 2023.
Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana Juni 2023 sebesar Rp 511,48 triliun, tumbuh 0,66% dibandingkan bulan Mei 2023 (MoM) sebesar Rp 508,1 triliun. Sementara dari awal tahun (Ytd), dana kelolaan tumbuh 0,64% dari akhir Desember 2022 sebesar Rp 508,18 triliun.
Komposisi terbesar masih dari produk reksadana pendapatan tetap sebesar Rp 151,93 triliun atau tumbuh 2,24% MoM. Sementara secara pertumbuhan, exchange traded fund (ETF) menjadi yang tertinggi dengan pertumbuhan 10,21% MoM.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, pertumbuhan AUM reksadana didorong oleh kenaikan aset dasar dari masing-masing jenis reks dana. Contohnya, dari saham dan obligasi yang sama-sama menguat di bulan Juni.
Baca Juga: Masuk Urutan Teratas, Simak Jurus Majoris AM Mengelola Produk Reksadana Saham
Dia menilai, dominasi reksadana pendapatan tetap sudah berlangsung dalam tiga tahun terakhir dan mengungguli saham. "Karena produk tersebut mayoritas menawarkan risk adjusted return yang menarik dibandingkan dengan saham," ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (10/7).
Sementara untuk pertumbuhan ETF dinilai karena kinerja reksadana yang berbasis ESG memiliki imbal hasil mengungguli kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Lihat saja kinerja indeks saham-saham berbasis ESG yang mencatatkan pertumbuhan di atas IHSG sepanjang tahun berjalan ini.
Kinerja indeks SRI-KEHATI tumbuh 4,83% Ytd, ESG Sector Leaders IDX KEHATI tumbuh 3,07% Ytd, ESG Quality 45 IDX KEHATI tumbuh 3,37% Ytd, IDX ESG Leaders tumbuh 1,34% Ytd, dan IDX LQ45 Low Carbon Leaders tumbuh 3,70% Ytd. Adapun IHSG tercatat minus 1,96% Ytd.
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Panin Asset Management Tumbuh 2,09% hingga Juni 2023
Selain itu, pertumbuhan AUM reksadana juga didorong pertumbuhan minat investor yang terus bertumbuh. "Minat investasi dari para pemodal tercatat tumbuh dilihat dari pertumbuhan unit penyertaannya," kata dia.
Masih berdasar OJK, unit penyertaan mencatatkan pertumbuhan 0,54% (MoM) menjadi 379,56 miliar unit. Kemudian sepanjang tahun berjalan, juga tercatat masih tumbuh 0,02% dari posisi akhir Desember 2022 sebanyak 379,49 miliar unit.
Ke depan, Infovesta Kapital Advisory memperkirakan dana kelolaan masih ada potensi untuk bertumbuh. Menurutnya, hal ini didorong oleh tata kelola yang baik dari para manajer investasi (MI) sehingga membuat para calon investor semakin percaya. Kemudian juga terkait dengan inovasi produk yang diberikan oleh para MI.
Hingga akhir tahun diperkirakan, dana kelolaan masih ada peluang untuk tumbuh sekitar 5%. "Kemungkinan masih akan didorong jenis reksadana pendapatan tetap dan indeks/ETF," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News