kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

META dan Grup Rajawali komitmen garap serius sektor infrastruktur


Selasa, 30 November 2010 / 14:27 WIB
META dan Grup Rajawali komitmen garap serius sektor infrastruktur
ILUSTRASI. Prodjo Sunarjanto


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Keinginan PT Nusantara Infrastucture Tbk (META) untuk menjadi yang terdepan di sektor infrastruktur Indonesia sepertinya akan segera terwujud. Sebab, pada Jumat (26/11) lalu, Grup Rajawali menggenggam 23,6% saham META. Salah satu kelompok usaha besar di Indonesia ini membeli 3,2 miliar saham META milik Infrastructure Growth Fund (IGF) dengan nilai transaksi mencapai Rp 448 miliar.

Masuknya Grup Rajawali dalam kepemilikan saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) semakin memperkuat posisi perusahaan infrastruktur ini di Indonesia. "Masuknya pemegang saham baru, Grup Rajawali, akan membuat perseroan lebih solid dalam menjalankan misinya untuk menguasai pelbagai sektor infrarstruktur," ujar M. Ramdani Basri, Direktur Utama META.

Dia menambahkan, melalu inovasi dan pengelolaan pendanaan yang solid, META akan mampu menambah portfolio perusahaan ke bidang-bidang di luar jalan tol, seperti pelabuhan, energi , maupun usaha-usaha industri pendukung infrastruktur lainnya. “Kombinasi pemegang saham asing dan domestik seperti Grup Rajawali menunjukkan besarnya potensi sektor ini,” jelasnya.

Hal itu diamini oleh Darjoto Setiawan, Managing Director Grup Rajawali. "Sektor infrastruktur memang memiliki prospek besar. Peran swasta akan semakin mempercepat tumbuhnya perekonomian Indonesia,” tambah Darjoto.

Asal tahu saja, pembangunan infrastruktur Indonesia merupakan salah satu sektor yang banyak dikeluhkan oleh investor asing. Dibutuhkan komitmen bersama dan inovasi dalam pendanaan, terutama yang menyangkut pembebasan lahan serta ketegasan pemerintah mengenai kontrak-kontrak yang ada untuk segera di realisasikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×