Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gencarnya investasi yang dilakukan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membuat kinerja perusahaan pelat merah ini tertekan. Maklum, ekspansi yang dilakukan perseroan memerlukan dana yang besar.
Kendati demikian, laba bersih JSMR sepanjang tahun lalu ada di atas estimasi manajemen. "Estimasi kami laba bersih hanya Rp 1,1 triliun, tetapi, realisasinya di atas itu tetapi di bawah 2012," ujar Adityawarman, Direktur Utama JSMR, Selasa (18/2).
Sepanjang 2012, JSMR mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun. Sedangkan dari pendapatan tol diperkirakan ada di kisaran Rp 6 triliun. Sebagai pembanding, pada 2012, pendapatan jalan tol JSMR sebesar Rp 5,58 triliun.
Perseroan, kata Adityawarman, telah melakukan efisiensi untuk mengerek laba bersih secara maksimal. Salah satu efisiensi yang dilakukan adalah dengan mengoperasikan gerbang tol otomatis (GTO). Ia menjelaskan, satu GTO bisa menghemat sumber daya manusia (SDM) hingga lima orang.
Tahun lalu, Jasa Marga telah mengoperasikan dua tol baru. Kedua ruas itu adalah jalan tol Bali dan Kebon Jeruk-Ciledug Raya. Namun, kedua tol ini baru beroperasi di akhir 2013. Sehingga, pendapatan belum bisa optimal. Di saat yang sama, perseroan sudah dibebani dengan bunga pinjaman.
Hal ini membuat beban keuangan JSMR membengkak. Alhasil, laba bersih perseroan pun menipis. Namun, menurut Adityawarman, hasil dari ekspansinya ini akan membuahkan hasil dalam beberapa tahun ke depan.
"Jadi, ini ekspansi jangka panjang, kalau kami tidak ekspansi bisa saja, laba bersih kami akan tinggi," kata dia.
JSMR membangun sembilan tol baru secara bertahap sejak 2010 lalu. Tahun ini, targetnya ada tujuh ruas yang sudah beroperasi. Adapun, beberapa tol yang ditargetkan beroperasi tahun ini antara lain JORR W2 Utara ruas Kebon Jeruk-Ulujami, Bogor Ring Road ruas Kedunghalang-Kedungbadak. Kemudian di Semarang-Solo ada ruas Ungaran-Bawen, Gempol-Pandaan, dan Gempol-Pasuruan ruas Gempol-Rembang.
Total investasi kesembilan tol ini mencapai Rp 25 triliun. Sumber pendanaan diperoleh dari ekuitas sebesar 30% dan 70% pinjaman bank. Adapun, dua tol lain yang saat ini masih digarap adalah Cengkareng-Kunciran, dan Kunciran-Serpong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News