Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kembali melemah pada penutupan perdagangan awal pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih punya peluang menguat tipis. Maklum, analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menilai, saat ini pasar cenderung ragu terhadap kekuatan perekonomian Amerika Serikat (AS) pada tahun ini.
Apalagi, rilis data ekonomi terakhir menunjukkan pelambatan pada penjualan ritel AS di tengah naiknya tingkat inflasi dan pasar tenaga kerja yang membaik. "Pasar ragu ekonomi AS bisa terus membaik jika nanti suku bunga acuan dinaikkan," katanya.
Dari sisi rupiah, secara fundamental, perekonomian dalam negeri masih terbilang positif. Pelemahan rupiah hingga menyentuh level Rp 16.600 per dollar AS pada pekan lalu terjadi akibat gejolak saham global. Namun, pasar perlu tetap mengantisipasi adanya short covering pada dollar AS pada pekan ini yang mungkin terjadi pasca mengalami tekanan sepanjang pekan kemarin.
Putu menilai belum ada rilis data ekonomi yang cukup penting baik dari AS maupun Indonesia untuk pekan ini. Namun, rupiah diprediksi masih mampu menoreh penguatan. Putu memproyeksikan, nilai tukar rupiah Selasa (20/2) berpotensi menguat tipis dalam rentang Rp 13.510-Rp 13.575 per dollar AS.
Hari ini (19/2), nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,27% dibandingkan Jumat (16/2) menjadi 13.560 per dollar AS. Sebaliknya, kurs tengah Bank Indonesia memperlihatkan penguatan rupiah 0,21% menjadi Rp 13.541 per dollar AS dibandingkan Kamis (15/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News