kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Meski kinerja turun pada semester I, analis ini rekomendasikan beli saham MDKA


Kamis, 26 Agustus 2021 / 07:35 WIB
Meski kinerja turun pada semester I, analis ini rekomendasikan beli saham MDKA


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengalami tekanan sepanjang semester I-2021. Pada enam bulan pertama 2021, MDKA membukukan pendapatan senilai US$ 135,417 juta, menurun 31,8% dari pendapatan di semester I-2020 yang mencapai US$ 198,81 juta.

Alhasil, emiten pertambangan logam mineral ini membukukan laba bersih senilai US$ 5,86 juta, merosot 84,66% dari realisasi laba bersih MDKA di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 38,26 juta.

Penurunan kinerja MDKA seiring dengan menurunnya penjualan emas sepanjang semester I-2021. “Kami melihat kemungkinan (penurunan ini) masih dikarenakan insiden heap leach pada tambang,” terang Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia kepada Kontan.co.id, Rabu (25/8).

Catherina mencatat, MDKA membukukan penurunan volume penjualan emas sebesar 49,62% secara year-on-year (YoY )menjadi 27.774 oz di semester I-2021.

Baca Juga: Harga saham turun sejak awal tahun, ini rekomendasi saham INKP dan TKIM

Capaian ini masih berada di bawah perkiraan MNC Sekuritas dan berada di bawah target produksi yang dipasang manajemen, yakni 100.000 Oz hingga 120.000 Oz tahun ini. Penurunan produksi ini karena adanya insiden tambang yang terjadi beberapa waktu silam.

Namun, penjualan tembaga meningkat secara signifikan yakni sebesar 306,38% YoY menjadi 3.312 metrik ton (MT). Meskipun demikian, capaian ini masih di bawah perkiraan yang dipasang MNC Sekuritas .

Catherina melihat bahwa kenaikan kontribusi tembaga terhadap pendapatan akan membantu menyesuaikan penurunan penjualan segmen emas . Hal ini mengingat adanya kenaikan pada harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) tembaga hingga 91% di semester I-2021.

Prospek tembaga pun masih cukup baik. Tembaga merupakan salah satu komoditas unggulan yang menjadi tolak ukur siklus super (super cycle) komoditas. 

Baca Juga: Intip rekomendasi saham XL Axiata (EXCL) dari Henan Putihrai Sekuritas

Sama seperti nikel, tembaga juga merupakan komoditas yang diunggulkan di masa depan seiring meningkatnya permintaan untuk komponen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) serta pembangkit listrik dengan energi terbarukan. Sementara itu, pasokan dan persediaan tembaga terus menipis.

China yang merupakan salah satu konsumen utama dan importir tembaga telah memutuskan hubungan dengan Australia. Dus, permintaan tembaga harus dipenuhi dari tempat lain.

 

Hal ini diperparah dengan potensi mogok kerja dari tambang tembaga terbesar di dunia yang terletak di Chile, yang akan mengganggu produksi dan akan mendorong harga komoditas logam ini melambung tinggi.

Catherina memperkirakan harga tembaga rata-rata pada tahun ini di kisaran US$ 9,000 per ton hingga US$ 10,000 per ton seiring harganya yang masih melaju.

Sementara itu, MNC Sekuritas memperkirakan harga rata-rata emas di tahun ini akan berkisar di rentang US$ 1.800 per oz hingga US$ 1.900 per oz . Emas memang tidak begitu berkilau saat ini dan menjadi komoditas dengan kinerja paling lambat di antara yang lain.

MNC Sekuritas merekomendasikan beli saham MDKA dengan target harga Rp 3.300. Catherina melihat prospek MDKA masih berkutat seiring adanya insiden di situs tambangnya. 

Selanjutnya: Laba Barito Pacific semester satu naik 6x lipat, ini rekomendasi saham BRPT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×