Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melaju kencang sejak awal tahun 2025. Selama sekitar tiga pekan perdagangan pada awal 2025, saham PTRO menghasilkan cuan lebih dari 34%. Apakah saham PTRO layak dibeli atau sudah saatnya jual?
Saham PTRO pada perdagangan Jumat 17 Januari 2025 ditutup di level 3.700, naik 150 poin atau 4,23% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama perdagangan sepekan yang lalu, harga saham PTRO terakumulasi meningkat 260 poin atau 7,56%.
Bahkan sejak perdagangan pada awal tahun 2025 hingga Jumat lalu, saham PTRO terakumulasi naik 955 poin atau 34,79%. PTRO mengakumulasi kenaikan sebanyak 33,94% secara year to date.
Meski telah naik tinggi, analis menilai saham non blue chip ini memiliki prospek cerah untuk dikoleksi. Hal ini lantaran, kinerja perusahaan berpotensi meningkat seiring langkah ekspansi bisnis.
Baca Juga: Harga Shell Super Turun Tipis Usai Naik, Bisakah Lebih Murah Dari Pertamax, BP, Vivo?
Belakangan ini, manajemen PTRO getol memburu kontrak-kontrak baru. Terbaru, PTRO telah memenangkan pekerjaan jasa penambangan di area Bahodopi Blok 2 dan 3, Sulawesi Tengah yang merupakan wilayah konsesi dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Manajemen INCO memberikan konfirmasi bahwa kedua pihak segera memfinalisasi penandatanganan kontrak, yang diharapkan bisa selesai pada Maret 2025. Cakupan pekerjaan meliputi jasa pengupasan lapisan tanah, penambangan dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur yang terkait dengan jasa pertambangan.
Adapun, nilai pekerjaan jasa pertambangan ini mencapai US$ 1 milliar atau sekitar Rp 16 triliun dengan jangka waktu 10 tahun. Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Petrosea, Anto Broto, mengatakan bahwa proyek di wilayah konsesi INCO tersebut merupakan salah satu proyek potensial yang sedang dalam proses finalisasi kontrak.
Analis Stocknow.id, Dinda Resty Angira, melihat kontrak dari INCO akan memberikan kontribusi penting bagi pendapatan jangka panjang PTRO. Dinda menaksir, PTRO berpeluang mendongkrak kinerja pada tahun 2025, dengan dorongan dari portofolio kontrak yang kuat serta sinergi dengan Grup PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) sebagai induk usaha.
"Tetapi tetap perlu diperhatikan tantangan eksternal dan internal, seperti fluktuasi harga komoditas dan peningkatan beban operasional yang perlu dikelola dengan baik untuk menjaga margin keuntungan," kata Dinda kepada Kontan.co.id, Jumat (17/1).
Analis Henan Putihrai Sekuritas, Tristan Elfan, turut melihat sinergi dengan CUAN memungkinkan PTRO untuk mengoptimalkan sumber daya, teknologi dan efisiensi operasional. Setelah diakuisisi oleh CUAN melalui PT Kreasi Jasa Persada, akses pendanaan untuk PTRO pun menjadi lebih terbuka.
Hal itu mendukung PTRO untuk mengerjakan proyek yang lebih besar serta melaksanakan rencana pertumbuhan secara efektif. Selain itu, Tristan menyoroti kenaikan pendapatan yang belum diakui dari kontrak yang telah ditandatangani (revenue backlog) PTRO hingga kuartal III-2024.
Tristan mencatat bahwa PTRO berhasil mengamankan lima kontrak baru pada tahun lalu. PTRO saat ini memiliki durasi kontrak jangka panjang hingga tahun 2032. Sedangkan untuk kontrak yang berakhir pada tahun 2028, PTRO sedang dalam proses negosiasi mengenai perpanjangan kontrak.
Menurut Tristan, PTRO pun memiliki portofolio yang terdiversifikasi. "Hal ini memastikan aliran pendapatan yang stabil, mengurangi paparan risiko, dan mengunci pendapatan di masa mendatang," ujar Tristan.
Tonton: Koruptor Terbesar dalam Sejarah China Dieksekusi Mati
Rekomendasi saham PTRO
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman memberikan catatan, valuasi PTRO tergolong premium. Namun, valuasi premium biasanya diidentifikasikan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.
"Hal ini memberikan gambaran, selama valuasi premium dapat dijustifikasi dengan akselerasi pertumbuhan yang tinggi, maka harga saham masih berpotensi mengalami apresiasi dengan potensi risiko yang tinggi juga," jelas Fath.
Secara teknikal, Fath melihat saham PTRO masih dalam fase uptrend dengan support di area Rp 3.170. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga melihat pergerakan saham PTRO masih berada di fase uptrend, yang selama dua hari ini masih didominasi oleh volume pembelian.
Hanya saja, Herditya mengingatkan bahwa secara stochastic, PTRO sudah berada di area overbought. Dus, pelaku pasar perlu berhati-hati karena ada potensi koreksi akibat jenuh beli.
Herditya menyarankan speculative buy PTRO dengan mencermati support di Rp 3.350, resistance Rp 3.760 untuk target harga Rp 3.810 - Rp 3.900. Sementara itu, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany menilai saham PTRO masih menarik untuk dikoleksi secara jangka pendek maupun sebagai pilihan jangka panjang.
Namun, Indri mengingatkan agar pelaku pasar tetap mempertimbangkan risiko dan sentimen yang mengiringi PTRO. Indri pun menyarankan buy on pullback PTRO pada area harga Rp 3.320 - Rp 3.420. Pertimbangkan take profit pada Rp 4.460, dan stoploss di Rp 3.050.
Dinda menyarankan koleksi PTRO pada momentum harga Rp 3.650 - Rp 3.680, dengan mencermati support di Rp 3.500 dan resistance pada Rp 4.000. Sedangkan Tristan memperkirakan PTRO akan mengalami fase konsolidasi pada rentang harga Rp 3.300 - Rp 3.700 sebelum melanjutkan penguatan.
Tristan memiliki ekspektasi PTRO akan bisa menembus level last high di Rp 3.720 dalam satu atau dua minggu ke depan. Sedangkan dalam jangka panjang, target harga PTRO ada di level Rp 4.500, yang setara dengan EV/EBITDA 15,91x dan P/E 5,76x pada proyeksi tahun 2028.
Baca Juga: Ada Tanggal Merah & Cuti Bersama Minggu Depan, Cek Jadwal Libur Nasional Januari 2025
Selanjutnya: Donald Trump Akan Buka Dokumen Rahasia Pembunuhan JFK dan Marthin Luther King
Menarik Dibaca: Ini Beragam Benefit Beasiswa LPDP yang Bisa Diperoleh Jika Lolos Seleksi Syarat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News