kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski ada pandemi, jumlah investor pasar modal masih meningkat


Selasa, 24 November 2020 / 01:21 WIB
Meski ada pandemi, jumlah investor pasar modal masih meningkat
ILUSTRASI. Karyawan salah satu sekuritas mengamati pergerakan saham seacra online di Jakarta, Rabu (15/7). Jumlah investor baru di pasar modal tetap tumbuh meski di tengah situasi penyebaran pandemi Covid-19. ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/07/2020.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Narita Indrastiti

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengamati minat investor domestik untuk masuk pasar modal juga untuk mencari sumber pendapatan baru di luar bisnis yang mayoritas tengah lesu.

Yang jelas, sambungnya, hal ini bagus untuk pasar modal Indonesia dan menandakan ketertarikan investasi di pasar modal mulai meningkat. Ke depannya, Sukarno melihat prospek pasar modal dalam negeri masih bagus.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga berhasil mencatatkan sebanyak 148 penerbitan efek baru yang terdiri atas 46 saham, 94 obligasi/sukuk, 7 ETF, dan 1 EBA hingga Kamis (19/11).

Direktur Penilaian PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Bursa Efek Indonesia masih mengantongi 20 perusahaan yang berencana menggelar initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.

Baca Juga: Arus modal asing masih mengalir masuk, ini kata ekonom Indef

Sebagai informasi, sejak kondisi pasar melemah akibat pandemi Covid-19, SRO telah meluncurkan sejumlah stimulus kepada stakeholders pasar modal Indonesia. Salah satunya kebijakan khusus terhadap kewajiban untuk pembayaran biaya pencatatan awal saham dan/atau biaya pencatatan saham tambahan yang dipotong sebesar 50% dari perhitungan nilai masing-masing biaya.

Dengan adanya stimulus ini, Nyoman bilang SRO dan OJK terus menjaga optimisme pasar terhadap stabilitas pertumbuhan pasar modal dan sektor keuangan nasional.

Sejauh ini, Nyoman mengaku minat perusahaan untuk IPO masih tinggi, hal tersebut tercermin dari jumlah perusahaan yang terdapat di pipeline IPO saham dan obligasi/sukuk. Terakhir, Indonesia masih mencatatkan jumlah IPO terbanyak di kawasan ASEAN jika dibandingkan dengan negara lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×