Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggandeng PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) untuk meracik reksadana pendapatan tetap yang bertajuk Reksadana Bahana MES Syariah Fund.
Edward Lubis, Direktur Utama Bahana TCW menjabarkan, ada empat pilihan kontribusi yang dapat diambil investor. Pertama, paket platinum, di mana 100% pokok dan return investasi akan disumbangkan ke MES.
Kedua, paket gold yakni pokok investasi akan menjadi milik investor, namun 100% return akan disalurkan ke MES. Ketiga, paket silver yaitu pokok investasi sepenuhnya milik investor, hanya 50% dari return disumbangkan ke MES.
Lalu keempat, paket reguler di mana baik pokok maupun return investasi menjadi milik investor sehingga sumbangan ke MES akan bersumber dari biaya manajemen.
Bahana TCW mematok biaya manajemen sebesar 1,5% per tahun. Dari jumlah tersebut, setengahnya akan disumbangkan pula ke MES.
Dana kelolaan Reksadana Bahana MES Syariah Fund nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun sinergi dan kemitraan di antara individu dan lembaga syariah, menyalurkan beasiswa guna meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya di dunia pendidikan ekonomi syariah, serta mensosialisasikan tata usaha syariah ke berbagai lembaga atau perusahaan di Indonesia.
Edward berharap, hingga tahun 2017, Reksadana Bahana MES Syariah Fund dapat mencetak dana kelolaan hingga Rp 500 miliar. Untuk saat ini, produk tersebut sudah mengoleksi dana kelolaan sekitar Rp 38,5 miliar.
Ini berasal dari tujuh institusi yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Kustodian Sentral Efek Indonesia, Jaminan Kredit Indonesia, Jaminan Kredit Indonesia Syariah, Bank Tabungan Pensiunan Nasional, serta Bank CIMB Niaga.
"Untuk mendapatkan dana dalam waktu singkat memang melalui investor institusi. Tapi untuk memperluas gaungnya, kami juga masuk ke investor ritel," imbuhnya.
Investor yang berminat dapat melakukan pembelian awal minimal Rp 100.000. Reksadana Bahana MES Syariah Fund menggunakan bank kustodian Standard Chartered Bank. Produk ini disinyalir sesuai bagi investor berprinsip syariah dengan profil risiko konservatif hingga moderat.
Reksadana Bahana MES Syariah Fund berpeluang menawarkan imbal hasil (return) 7% - 9% per tahun. Sesuai kebijakan investasi reksadana pendapatan tetap pada umumnya, produk ini akan leluasa berinvestasi pada efek obligasi syariah (sukuk) pemerintah sekitar 80% - 100%. Sisanya 0% - 20% berupa instrumen pasar uang syariah atau kas.
Budi Hikmat, Direktur Investor Relation & Chief Economist PT Bahana TCW Investment Management menjelaskan, perusahaan lebih menggemari sukuk pemerintah karena terbilang bebas risiko (risk free). Aset dasar ini juga cukup awam bagi para calon investor.
Untuk tahap awal, sukuk negara yang disasar bertenor menengah, lima tahun hingga 10 tahun. Namun, di waktu mendatang, ada potensi pergeseran durasi portofolio guna meminimalisir risiko ataupun mengoptimalkan cuan. "Saat ini strateginya porsi hampir semua di sukuk. Kas sedikit," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News