Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi bersiap mendulang lonjakan trafik data selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. Namun, pada tahun 2025 ini konsumsi data dihantui pelemahan daya beli.
Meski begitu, sejumlah operator telekomunikasi masih memproyeksikan terjadi kenaikan trafik hingga dobel digit selama periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. PT XL Axiata Tbk (EXCL) memproyeksikan trafik bisa melonjak sekitar 15% hingga 20% selama periode ramadan dan libur panjang Idul Fitri pada 2025
Di tengah persiapan panen itu, mega merger PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Smarterl dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) terus bergulir dan rencananya selesai sebelum semester I-2025..
Analis Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy menjelaskan, pasca merger entitas ini akan mendapatkan keuntungan dari sinergi pra-pajak tahunan senilai US$ 300 juta-US$ 400 juta, setara dengan Rp 4,92 triliun- Rp6,46 triliun.
Baca Juga: Trafik Berpotensi Naik 20% Selama Ramadan, XL Axiata (EXCL) Kerek Kapasitas Core
Keuntungan sinergi ini berasal dari belanja modal, belanja operasional, dan sewa. Semua proses integrasi diharapkan akan memakan waktu kurang daridua2 tahun. Miirip seperti merger PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia pada tahun 2022 lalu.
"Kami memperkirakan, biaya integrasi satu kali yang mungkin timbul pada semester pertama tahun 2025 akan mengimbangi sinergi jangka pendek selama proses merger," ujar Paulus, dalam riset 11 Maret 2025,
Paulus menekankan, merger akan mendorong entitas baru pasca merger meraup keuntungan jangka panjang. Keuntungan pertama adalah entitas baru ini akan memiliki 94 juta pelanggan, dengan pendapatan gabungan sebesar U$ 2,8 miliar dan EBITDA sebesar US$1,4 miliar pasca merger. Juga memiliki "amunisi" total spektrum telekomunikasi sebesar 152 Mhz.
Entitas hasil merger, XLSmart akan berhemat dengan menonaktifkan antara 20%-30% dari 67.000 menara yang tumpang tindih.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) akan Bagi Dividen Rp 1,12 Triliun dari Laba Tahun 2024
Sucor Sekuritas mempertahankan rekomendas beli EXCL dengan target harga Rp 3.200. Paulus memprediksi pendapatan EXCL pada 2025 akan mencapai Rp 36,85 triliun. Adapun laba bersih akan mencapai Rp 2,25 triliun. "Kami akan merevisi angka kami lebih lanjut setelah proses merger," ujar Paulus.
Sementara itu Mirae Asset Sekuritas memprediksi, pendapatan EXCL pada tahun ini mencapai Rp 37,02 triliun dengan EBITDA Rp18,61 triliun. Adapun laba bersih diprediksi mencapai Rp2,08 triliun.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Daniel Widjaja dan Wilbert Arifin mengingatkan, EXCL akan membagikan dividen sebesar Rp1,1 triliun atau setara Rp 85,7 per saham. Berdasarkan dokumen presentasi kepada investor, dividen ini setara dengan payout ratio 61,6% yang merupakan tertinggi dalam 5 tahun.
Mirae Aset mempertahankan rekomendasi beli EXCL dengan target harga Rp 2.900. "Risiko utama dari EXCL adalah pertumbuhan pemakaian rata-rata pelanggan (ARPU) yang lebih lambat dari perkiraan dan masih adanya layanan internet ilegal di masyarakat," ujar Daniel dan Wilbert.
Selanjutnya: Soechi Lines (SOCI) Rampungkan Akuisisi Kapal Tanker LNG Berkapasitas 74.000 DWT
Menarik Dibaca: Resep Kentang Mustofa Manis Gurih, Ini Rahasianya agar Tidak Gampang Melempem
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News