Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Saat harga komoditas fluktuatif, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) malah semangat mengakuisisi lima tambang batubara di Kalimantan senilai US$ 11,82 juta tahun ini. KKGI memperkirakan, kelima tambang mulai menghasilkan pada 2015.
Tahun ini, KKGI merevisi target produksi batubara dari 6 juta ton menjadi 4,3 juta ton. Resource Alam Indonesia menargetkan pertumbuhan produksi tahun depan 9% dari angka tahun ini.
Analis OSK Nusadana Securities Teddy Ditama mengatakan, target pertumbuhan produksi KKGI bisa berkontribusi pada kenaikan pendapatan. Hanya saja, Teddy mengingatkan agar pasar mencermati pengumuman resmi perusahaan mengenai jumlah produksi yang bisa dihasilkan dari akuisisi tersebut. Jika produksi tambang baru tidak maksimal, target pertumbuhan produksi jangka panjang terancam tak tercapai.
Jika KKGI berhasil mencapai target kenaikan produksi 9% tahun depan, Teddy memperkirakan, laba bersih KKGI naik 16,5% dari Rp 321 miliar proyeksi tahun ini menjadi Rp 374 miliar proyeksi 2013.
Selain target produksi yang turun tahun ini, KKGI mencatat penurunan laba yang tajam. Teddy memperkirakan, laba bersih tahun ini turun 28%. "Meski harga batu-bara masih rendah, kenaikan produksi dapat memacu penjualan lebih tinggi," tutur dia.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menyebut, ekspansi Resource Alam Indonesia sebagai antisipasi naiknya permintaan batu-bara. Ia menilai, langkah KKGI menambah lahan tambang saat masa sulit juga tepat.
Banyak perusahaan tambang skala kecil merugi akibat lesunya harga komoditas. Beberapa perusahaan tersebut menjual tambang mereka. Alhasil, pembelian lahan yang dilakukan KKGI pada saat ini lebih menguntungkan karena lebih murah.
Analis Panin Sekuritas Fajar Indra menilai, performa KKGI tahun ini mengecewakan. Penjualan turun 2% menjadi Rp 1,53 triliun. Selain itu, laba bersih kuartal III-2012 melorot 36,7% menjadi Rp 218 miliar, di antaranya karena KKGI mencatat kenaikan biaya kas 10% yang menyebabkan margin laba KKGI tergerus.
Fajar mengingatkan, KKGI sebaiknya bernegosiasi ulang dengan para kontraktor agar dapat menurunkan biaya kas. Akibat kondisi tersebut, proyeksi laba bersih 2012-2013 terpangkas dari Rp 505 miliar dan Rp 752 miliar menjadi Rp 305 miliar dan Rp 368 miliar.
Reza mengemukakan pandangan berbeda. Menurutnya, meski laba bersih turun tajam dibanding tahun lalu, KKGI masih mampu mencetak keuntungan. Reza memperkirakan, pendapatan KKGI akan naik 10% menjadi Rp 2,2 triliun tahun depan dengan laba bersih naik 8% menjadi Rp 270 miliar. Reza bilang, proyeksi tersebut belum menghitung kemungkinan rebound harga komoditas pada tahun 2013.
Reza menyarankan trading buy saham KKGI. Berdasarkan perhitungannya, target harga KKGI berada di Rp 2.400 per saham dengan rasio harga terhadap proyeksi laba (PER) 2013 mencapai 6,87 kali.
Teddy mengingatkan, investasi pada saham tambang cukup berisiko mengingat harga komoditas yang masih melandai. Teddy merekomendasikan netral untuk saham KKGI dengan target harga Rp 3.000 per saham. Fajar juga memberi rekomendasi netral dan menurunkan target harga dari Rp 5.550 menjadi Rp 2.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News