kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Menilik Peta Persaingan Emiten Konglomerat di Jajaran 10 Besar Market Cap Terbesar


Senin, 26 Mei 2025 / 22:33 WIB
Menilik Peta Persaingan Emiten Konglomerat di Jajaran 10 Besar Market Cap Terbesar
ILUSTRASI. Jurnalis mengambil gambar layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

Dari kalangan BUMN, hanya tiga emiten yang masih bertahan di jajaran 10 besar, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Per 26 Mei 2025, BBRI mencatatkan kapitalisasi pasar tertinggi di antara BUMN lainnya, yakni Rp 648 triliun. Sementara itu, BMRI dan TLKM masing-masing mencatatkan kapitalisasi sebesar Rp 506 triliun dan Rp 277 triliun.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory, Ekky Topan, menilai terdapat beberapa emiten konglomerasi lain yang berpotensi masuk ke dalam jajaran 10 besar berdasarkan kapitalisasi pasar.

Di antaranya adalah PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) milik Grup Salim dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) dari Grup Sinarmas. Keduanya mencatatkan kinerja saham yang impresif.

Baca Juga: Dua Saham Market Cap Besar Naik Signifikan, Cocok Trading Tapi Risiko Tinggi

Pada akhir perdagangan Senin (26/5), kapitalisasi pasar DNET mencapai Rp 141,5 triliun, sedangkan SMMA menembus Rp 100,7 triliun. “Ini melihat pergerakan naikinya yang seringkali didorong tanpa likuiditas yang besar, mirip dengan pola kenaikan DCII. Jadi ada kemungkinan terbuka lebar,” ujar Ekky.

Meski demikian, menurut Ekky, dalam jangka pendek PANI dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) merupakan kandidat yang paling berpotensi masuk kembali ke jajaran 10 besar. Dengan catatan, PANI mampu membalikkan arah pergerakan harga dan mempertahankan tren penguatan.

“Serta CUAN melanjutkan tren penguatan dengan momentum yang kuat seperti belakangan ini, keduanya bisa jadi kandidat paling realistis,” tambahnya.

Sebaliknya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dinilai berpotensi terdepak dari kelompok 10 besar. Ekky berpendapat bahwa valuasi AMMN saat ini sudah tergolong tinggi, sementara pergerakan sahamnya cenderung stagnan.

Baca Juga: Kinerja Sejumlah Emiten Kawasan Industri Lesu, Mana yang Masih Menarik Sahamnya?

“Jika tidak ada katalis baru dari sisi fundamental atau aksi korporasi, peluang AMMN tersalip oleh emiten lain seperti DCII, CUAN, atau bahkan PANI,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×