kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menguat di menit akhir, IHSG catat rekor ke 5.680


Kamis, 06 April 2017 / 16:34 WIB
Menguat di menit akhir, IHSG catat rekor ke 5.680


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bangkit dan kembali memecahkan rekor baru di menit terakhir perdagangan, Kamis (6/4). Mengacu data RTI, indeks ditutup naik 0,06% atau 3,259 poin ke level 5.680,239.

Tercatat 133 saham bergerak naik, 190 saham bergerak turun, dan 109 saham stagnan. Volume perdagangan 8,70 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,65 triliun.

Laju IHSG hari ini hanya ditopang dua dari 10 indeks sektoral. Yakni, sektor keuangan naik 1,75%, dan agrikultur naik 0,08%. Sementara, sektor yang mengalami penurunan terdalam adalah pertambangan 1,33%.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik 4,41% ke Rp 12.425, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,90% ke Rp 6.700, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) naik 1,78% ke Rp 2.290.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 6,55% ke Rp 12.850, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 4,46% ke Rp 300, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 3,70% ke Rp 416.

Investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp 276,069 miliar. Sedangkan di pasar reguler, beli bersih asing Rp 300,839 miliar.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan performa ciamik IHSG dipicu sejumlah data kinerja emiten tahun buku 2016 serta fundamental ekonomi yang kuat.

"Salah satunya yang dilihat bagaimana baiknya hasil kinerja 2016, ekonomi kita juga bagus. Itu yang banyak dilihat investor sehingga juga memicu asing masuk ke pasar," ujarnya dikutip dari Antara.

Ia menambahkan bahwa potensi kenaikan peringkat utang oleh Standard & Poor's (S&P) juga turut mempengaruhi. Hal itu seiring dengan tata kelola fiskal negara yang terus mengalami perbaikan.

"Tata kekola fiskal kita membaik, pertumbuhan ekonomi bagus, pasar keuangan kita juga likuid. Sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak menaikan peringkat. Harusnya sih sudah waktunya," ujarnya.

Sementara itu berdasarkan data BEI, IHSG sejak awal tahun hingga 5 April 2017 mencatatkan kenaikan sebesar 7,18% menjadi ke posisi 5.676,98 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×