kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal lebih jauh soal robot trading beserta keuntungan dan risikonya


Jumat, 22 Oktober 2021 / 17:40 WIB
Mengenal lebih jauh soal robot trading beserta keuntungan dan risikonya


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi dengan menggunakan skema robot trading kini semakin marak. Bahkan tak sedikit masyarakat yang terjebak pada investasi robot trading abal-abal yang akhirnya memakan korban.

Padahal, robot trading sejatinya merupakan algoritma indikator yang diprogram untuk membantu menganalisa pasar secara teknikal atau grafik. Artinya, robot trading sebatas menjadi tools yang membantu para trader.

Robot trading di saham misalnya, terdapat sekuritas yang menghadirkan fitur automated ordering yang di dalamnya ada direct market access dan/atau algoritma trading. Robot trading di saham umumnya bersifat mengotomasi transaksi dan pelaporan.

Jadi, keputusan masih tetap ada di tangan investor sehingga robot trading hanya membantu menjalankan eksekusi transaksi agar investor tidak kehilangan momentum. Alhasil, investor harus tetap memilih sendiri saham yang akan dijual atau dibeli, lalu pada target harga dan berapa jumlahnya sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya.

Baca Juga: Tak pernah ajukan berizinan, Bappebti menyatakan MarkAI ilegal

Penggunaan robot trading jauh lebih umum dan jamak dilakukan di pasar forex. Presiden Komisioner HFX International Berjangka menuturkan, penggunaan robot trading sudah mulai digunakan di Indonesia oleh kalangan trader forex sejak tahun 2007 silam. Adapun, robot trading yang digunakan adalah Expert Advisor (EA) MT4.

“Kalau EA MT4 ini bisa dipakai di seluruh broker forex yang menggunakan platform MT4. Lain halnya dengan robot trading abal-abal yang sudah ditentukan hanya boleh dipakai di broker tertentu di mana brokernya tidak jelas sehingga hasil transaksinya bisa diatur sedemikian rupa alias fake,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10).

Sutopo menyebut, secara legalitas, robot trading di Indonesia memang belum punya legalitas atau regulasi yang jelas. Ia bilang, sejauh ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sedang mengatur regulasi sembari mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati.

Pasalnya, banyak pihak tidak bertanggungjawab yang menyalahgunakan izin lain seperti mengambil izin MLM lewat AP2LI. Padahal transaksi forex maupun kripto berada di bawah kewenangan Bappebti.

Sementara Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana menegaskan sejauh ini Bappebti memang belum memiliki regulasi mengenai penggunaan robot trading untuk transaksi. Namun, ia memastikan, pihaknya sejauh ini sedang melakukan pengkajian yang mendalam untuk mengatur soal robot trading ini.

“Hingga saat ini, Bappebti belum pernah mengeluarkan izin untuk penyedia layanan robot trading di Indonesia, karena memang Bappebti masih mengkaji lebih mendalam terkait fenomena penggunaan robot trading,” ujar Wisnu.

Lebih lanjut, di dunia forex sendiri Sutopo menyebut robot trading memang terdapat beragam jenisnya tergantung dengan masing-masing strategi algoritma teknikal yang digunakan. Mulai dari robot trading berbasis martingale, money management, locking, hedging, one shoot dan sebagainya.

Menurutnya, secara keuntungan, robot trading menawarkan kemudahan dan dapat bekerja secara 24 jam sehingga investor tidak akan kehilangan momentum. Selain itu, robot trading juga tidak akan melibatkan emosi sehingga bisa membuat psikologis investor lebih terjaga.

Baca Juga: Member MarkAI laporkan dugaan penipuan robot trading ke Polisi, ini kronologi kasus

“Hanya saja perlu diketahui bahwa robot trading yang asli tidak akan menjanjikan fix income. Selain itu, robot trading juga tidak bisa membaca berita atau fundamental terkait aset yang ditransaksikan,” imbuh Sutopo.

Dalam memastikan apakah sebuah robot trading itu asli atau abal-abal, Sutopo menyarankan masyarakat untuk memperhatikan seperti apa cara kerja robot tersebut, misalnya dengan menggunakan strategi trading seperti apa. Selain itu, pastikan untuk melakukan pengecekan broker apa yang digunakan robot trading tersebut.

Selanjutnya: IHSG naik tipis 0,27% sepekan, ini sentimen penggeraknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×