Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk melakukan pelepasan saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Garuda Indonesia bakal kembali mendapatkan kesulitan. Pasalnya, perusahaan penerbangan ini menderita rugi bersih pada kuartal III 2010.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Garuda menderita rugi bersih Rp 39,51 miliar. Padahal, hingga akhir tahun 2009 Garuda masih berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,02 triliun.
Kinerja keuangan ini sugguh sangat ironis. Apalagi, Garuda Indonesia berencana untuk melakukan IPO pada Februari. Rencananya, Garuda akan menggunakan laporan keuangan September ini. "Soal ditunda atau tidak, kami masih menunggu kajian dari underwriter, karena pembukaan rute luar negeri baru dimulai," kata Sumaryanto Widayatin, Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik
Walau begitu, Sumaryanto masih optimis selama Garuda memiliki rute baru masih memiliki prospek yang sangat bagus. Selain itu, Garuda pun berjanji untuk meningkatkan kinerjanya hingga akhir tahun. Sayang, Sumaryanto enggan mengatakan berapa target laba bersih Garuda pada tahun ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan jika laporan keuangan Garuda pada kuartal III 2010 masih belum bagus, maka bisa saja menggunakan laporan keuangan bulan berikutnya. "Kami masih melakukan diskusi, apa akan menggunakan laporan keuangan November atau Desember," tegasnya.
Menurut Musatafa, bisnis penerbangan memang sangat unik dan tergantung dari musim yang sedang berjalan. Nah, kata Musataf peak season itu biasanya terjadi pada bulan Juli dan pada akhir tahun November-Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News